PWMU.CO – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Banyuwangi menyelenggarakan Musyawarah Kerja Daerah (Musykerda), di MI Muhammadiyah Gambiran Jajag, Banyuwangi, Ahad (28/7/19). Dalam kegiatan ini amanah Musyawarah Daerah (Musyda) 2017 yang telah ditunaikan selama setengah periode dilaporkan dalam bentuk lisan, tulisan, dan video.
Ketua PDNA Banyuwangi Diah Eko Herliani SPsi dalam sambutannya menyampaikan kerja keras Nasyiah—sebutan populer Nasyiatul Aisyiyah—Banyuwangi selama ini sudah banyak dirasakan manfaatnya bagi kaum perempuan muda. Hal ini diukur dari berjalannya program yang telah dicanangkan.
“Program Pashmina, Diklat Kewirausahaan, Pelatihan IT dan masih banyak program-program yang secara nyata sangat diperlukan bagi kebutuhan kaum perempuan muda di Banyuwangi yang telah dilaksanakan dan sudah dirasakan manfaatnya. Semoga ke depan Nasyiah masih terus bisa memberikan warna dan pengalaman bagi masyarakat,” kata Diah.
Kegiatan bertema “Membangun Sinergitas Gerakan untuk Tingkatkan Kualias Hidup Perempuan Banyuwangi” ini dihadiri 75 orang peserta dari PDNA, perwakilan Pimpinan Cababg Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) dan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) se-Kabupaten Banyuwangi.
Hadir pula Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gambiran Selamet Wahyono MPd, Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Gambiran Elida Faradib.
Selamet Wahyono menyampaikan, ada dua tantangan yang dihadapi Nasyiah. “Yang pertama adalah tantangan dalam menghadapi orang yang sudah merasa menjadi pimpinan secara struktural maupun menjadi bagian dari amal usaha Muhammadiyah (AUM), namun tidak melaksanakan ‘syariat’ yang diajarkan oleh Muhammadiyah,” ungkapnya dalam sambutan.
Tantangan kedua, sambungnya, adalah bagaimana menghadapi orang yang sudah melaksanakan ‘syariat’ Muhammadiyah tetapi belum menjadi anggota maupun pimpinan Muhammadiyah.
“Orang dalam kedua tipe ini sangat banyak jumlahnya dan perlu dicarikan solusi bagaimana supaya Muhammadiyah pada umumnya dan juga termasuk Nasyiah bisa menjadi jembatan bagi mereka, sehingga baik secara struktural maupun kultural tetap di jalur yang benar (Muhammadiyah),” kata Selamet.
Musykerda yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB diwarnai dengan kegembiraan dan keceriaan, baik yang masih lajang, sedang hamil, maupun yang bawa balita dan anak-anak.
Seusai diputarkan video kegiatan yang telah terlaksana, secara keseluruhan PDNA melakukan pertanggungjawaban secara lisan dengan panduan laporan tertulis yang sudah dibagikan kepada peserta.
Dari seluruh laporan yang disampaikan, 14 PCNA memberikan tanggapan menerima laporan. “Namun kami masih berharap ada kegiatan yang bertajuk IT mengikuti perkembangannya yang terkadang kami tersengal-sengal, hingga perlu waktu khusus untuk belajar secara perlahan, sehingga tehnologi yang ada bisa benar-benar bermanfaat untuk syiar Nasyiah,” pinta Ketua PCNA Muncar Lia Aulia.
Menjelang penutupan, tibalah saat yang mendebarkan, ketika pengumuman pemenang lomba Semarak Musykerda dibacakan. Yaitu juara Lomba Video Vlog Profil Organisasi diraih PCNA Pakis Duren; juara Lomba Video Dakwah diraih oleh PCNA Siliragung; dan juara Lomba Penyajian Menu Sehat Non Beras Berbahan Dasar Ikan diraih oleh PCNA Pakis Duren.
“Alhamdulillah kami pulang membawa dua piala sekaligus, semoga menambah semangat kami dalam bernasyiah,” ungkap Sri Wahyuni dari PCNA Pakis Duren.
Ketua PCNA Pakis Duren Roudhotul Jannah mengatakan kemenangan yang dicapai PCNA Pakis Duren merupakan anugrah Allah SWT. “Semua itu juga atas kerja sama. dukungan, dan doa dari warga Pakis Duren. Semoga dapat menambah motivasi ber-Nasyiah,” ungkapnya. (*)
Kontributor Cahyaningsih Wiwin Utami. Editor Mohammad Nurfatoni.