PWMU.CO – Di samping harus memenuhi unsur halal, Islam mengajarkan bahwa makanan juga harus baik (tayyibah). Makanan yang baik berarti makanan yang menyehatkan dan tidak membahayakan tubuh.
Sementara itu, dalam kehidupan modern, masyarakat cenderung mencari kemudahan, termasuk dalam hal makanan. Makan di luar rumah menjadi kebiasaan. Bahkan dalam hal tertentu menjadi gengsi. Kebiasaan seperti itu tidak berhenti di bulan ramadhan, bahkan intensitasnya cenderung naik.
(Baca: Rektor yang Juga Komentator Bola)
Sementara itu makanan dan minuman yang dijual bebas di jalanan atau rumah makan belum tentu baik. Seperti hasil sidak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BP POM) di sentra PKL sekitar Masjid Al-Akbar Kota Surabaya Selasa (14/6) lalu. Hasil sidak menunjukkan bahwa sebagian makanan tersebut mengandung pengawet dan zat kimia lain yang berbahaya.
Penelitian Mahasiswa Program Studi Analis Kesehatan UMSurabaya sendiri terhadap jajanan di pasar Kota Surabaya memberikan data bahwa dari 10 sampel pasar yang diteliti, terdapat 8 pasar yang menggunakan pewarna tekstil, 7 pasar masih menggunakan borak, dan 9 pasar menggunakan garam beriodium.
Menjawab permasalahan di atas Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) mengadakan gerakan Ramadhan Sehat: Back to Kitchen, yang diselenggarakan di depan Kampus UMSurabaya, Jalam Sutorejo, Surabaya, Jumat (17/6) siang.
Dalam gerakan kembali ke dapur tersebut, diadakan lomba memasak takjil sehat. “Gerakan ini mendorong masyarakat agar kembali memasak sendiri sehingga kesehatan makanan terkontrol dengan baik,” ujar Nuraini Rahmawati, salah satu mahasiswa Prodi Perbankan Syariah UMSurabaya.
(Baca juga: Mahasiswa UMSurabaya Terima Penghargaan Juara Inovasi Teknologi di HUT Surabaya)
Ketua Prodi Perbankan Syariah UMSurabaya Arin Setyowati mengatakan, lomba ini diadakan sebagai bentuk respon mahasiswa terhadap fenomena masyarakat yang mulai hidup boros dan tidak memerhatikan aspek kebaikan makanan. “Mereka lebih suka boros dengan makan atau jajan di luar. Juga tidak memerhatikan aspek kesehatan,” kata Arin kepada pwmu.co.
Dengan gerakan ini Arin berharap agar masyarakat sadar bahwa dengan memasak makanan sendiri, mereka akan bisa mengontrol kualitas makanan. “Ini sesuai pesan Alquran, untuk makan apa yang diturunkan dari langit dan bumi secara halal dan baik,” ujar Arin. (Dede)