PWMU.CO – Negara dan bangsa ini masih membutuhkan perjuangan warga Muhammadiyah dalam memperbaiki kondisi masyarakat yang semakin terpuruk. Persoalannya, masih adakah ketertarikan untuk menjadi mujahid dakwah di tengah kehidupan modern yang serba hedonis, glamour, dan individualistis ini?
Pertanyaan itu disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Prof Dr Thohir Luth MA saat memberi ceramah pada Tabligh Akbar Pembukaan Musyawarah Cabang ke-11 Muhammadiyah dan Aisyiyah serta Musyawarah Cabang ke-7 Pemuda Muhammadiyah Laren, di halaman Perguruan Muhammadiyah Karangtawar, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jumat (17/6) sore.
(Baca: Pentingnya Pendidikan Agama di Tengah Godaan Setan Global)
Guru Besar Universitas Brawijaya Malang ini menegaskan beberapa garis perjuangan yang harus dilakukan warga Muhammadiyah. Salah satunya adalah mengkonversi diri dari orang yang hanya mementingkan kepentingan diri dan keluarga saja, menjadi orang yang mau berjuang untuk umat.
“Kalau warga Muhammadiyah masih mencintai rumahnya, jangan berharap bisa menjadi mujahid fi sabilillah,” ujar Thohir. “Kita harus menjadi para mujahidin dakwah. Karena hanya dengan ini, kita bisa membuat masa depan umat lebih baik,” katanya.
(Baca juga: Musycab Pertama yang Gunakan E-voting di Luar Surabaya)
Lebih lanjut Thohir mengatakan, menjadi satu kewajiban bagi seorang mujahid, untuk mampu mendayagunakan alat yang bernama organisasi. Dalam hal ini adalah Persyarikatan Muhammadiyah. “Ber-Muhammadiyah harus dengan tertib administrasi dan menaati aturan-aturan Muhammadiyah. Tanpa itu, kita akan mengalami kegagalan yang serius dalam perjuangan,” paparnya.
Tak kalah penting, tegas Thohir, perjuangan harus didukung dengan semangat dan militansi dari para pimpinan, serta semua anggota Muhammadiyah. ”Karena kebersamaan dan kekompakan sangat penting untuk mencapai hasil perjuangan yang maksimal. Untuk kepentingan umat tentunya,” ungkapnya.
(Baca juga: Ber-Muhammadiyah Itu Menanam… Hasilnya untuk Generasi Masa Depan)
Dalam ceramahnya yang bertema “Menggelar Sajadah Panjang Pengabdian”, Thohir banyak memberi motivasi pentingya Warga Muhammadiyah menjadi mujahid dakwah.
“Mujahid itu akan mendapatkan kelebihan seperti janji Allah dalam Alquran,” tutur Thohir sambil mengutip Surat Annisa ayat 95 “…. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk, satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.”
(Baca juga: Iradah yang Membuat Muhammadiyah Besar)
Perhelatan Musycab bersama ini dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (17-18/5). Wakil Ketua PDM Lamomgan Ali Hilmi Zubairs secara resmi membuka bersama yang diikuti oleh 22 Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah, serta 18 Ranting Pemuda Muhammadiyah.
Selain dihadiri 500-an peserta, pembukaan Musycab ini dihadiri oleh Wakil Ketua PDM Lamongan, Camat, Danramil dan Kapolsek Laren. Tampak hadir juga anggota DPRD Provinsi Jatim Husnul Aqib.
Setelah pembukaan, malam ini digelar seminar dengan tema “Kebijakan Industrialisasi Pantura Lamongan dan Kesiapan Umat Islam untuk Menyambutnya” dengan menghadirkan mantan Plt Bupati Lamongan Dr H Wahid Wahyudi MT dan Ketua PDM Lamongan Drs H Shodikin MPd. (Aan/Maslahul Falah)