PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid mendorong para ulama tarjih Muhammadiyah banyak membikin panduan keagamaan yang sifatnya ringan dan mencerahkan umat.
Menurut dia, hal itu penting lantaran masyarakat Muslim banyak yang membutuh panduan keagamaan yang sifatnya ringan dan praktis untuk kesehariaan.
“Majelis Tarjih (dan Tajdid) harus banyak bikin panduan keagamaan yang ringan-ringan terus di-publish di media online PWMU.CO. Kita butuh itu supaya paham keagamaan yang diyakini oleh Muhammadiyah bisa jadi rujukan oleh masyarakat digital utamanya,” ujarnya, Sabtu (3/8/19).
Hal itu ia sampaikan ketika membuka acara Kajian Bulanan Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PWM Jatim di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Nadjib juga meminta, agar kajian-kajian dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah lebih banyak ditempatkan di perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) dan di pondok pesantren Muhammadiyah (Pontrenmu). Sebab, keduanya adalah tempat para kader intelektual di bidang keagamaan.
“Jangan sampai amal usaha Muhammadiyah (AUM) seperti PTM dan Pontrenmu minim, bahkan tercerabut dari aktivitas kajian keagamaan bernuansa Muhammadiyah,” pesannya.
Pria asal Lamongan itu pun menekankan, supaya kajian MTT lebih banyak melibatkan kader organisasi otonom Muhammadiyah. Juga banyak melibatkan para pimpinan cabang hingga ranting.
“Ini penting sebagai bagian dari perkaderan. Juga supaya kajian Majelis Tarjih dan Tajdid ini tidak menjadi kajian yang terkesan menara gading,” tuturnya.
Nadjib lalu berseloroh menjelaskan alasan kenapa Muhammadiyah tidak banyak memiliki kiai. Pasalnya, para ulama tarjih Muhammadiyah tidak ada yang berani menambah rumah tangga baru.
“Kalau punya rumah dua mungkin banyak. Tapi kalau punya rumah tangga dua sedikit sekali. Jadi kita sejatinya belum layak disebut kyai karena salah satu cirinya adalah punya istri lebih dari satu,” selorohnya disambut tawa.
Nadjib tak lupa menyampaikan terima kasih kepada UMG yang telah memfasilitasi terselenggaranya acara dengan baik. “Saya rasa ini adalah bagian dari sinergi antara AUM dan Persyarikatan yang baik,” tandasnya. (*)
Reporter Aan Hariyanto. Editor Mohammad Nurfatoni.