PWMU.CO– Di tengah acara Ekspedisi Destana Tsunami 2019 saat memasuki tim memasuki wilayah Pangandaran Jawa Barat ternyata disambut dengan gempa berkekuatan 6,9 SR, Sabtu (3/8/2019). Akibatnya pengajian yang dijadwal berlangsung di Masjid Al Anfal 25 batal.
Anggota tim ekspedisi MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) menceritakan, gempa terjadi saat shalat Isya. ”Padahal pengajian sudah siap diadakan habis shalat. Padahal para pimpinan PCM dan warga Muhammadiyah sudah berkumpul,” cerita dia.
Malam itu juga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangandaran setelah menerima rekomendasi BNPB dan BMKG meminta semua warga di kawasan pantai segera menjauh untuk menghindariterjadinya tsunami.
Jadilah rombongan ekspedisi MDMC di bawah arahan pimpinan rombongan Naibul Umam mengevakuasi diri. Sesuai perintah bergerak menghindari pantai sejauh 2 km. ”Kami mengungsi ke Desa Pejaten, Sidamulih hingga pukul 21.35. Ketika peringatan dini tsunami dicabut, barulah rombongan kembali ke Masjid Al Anfal 25,” katanya.
Untuk mengganti pengajian yang batal karena gempa, maka paginya, Ahad (4/8/2019), Sapari, mengisi pengajian rutin PDM Pangandaran di Aula SMA Muhammadiyah.
Sapari menyampaikan materi kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami. Dia juga mengampanyekan One Muhammadiyah One Respoonse (OMOR) dalam tanggap darurat bencana.
Ekspedisi Destana Tsunami 2019 saat ini berada di wilayah Jawa Barat termasuk Tim MDMC. Saat masuk Kabupaten Pangandaran acara ditandai dengan penyerahan pataka ekspedisi BNPB di Lapangan Kalipucang, Pangandaran, Sabtu (3/8/2019) siang.
Di Pangandaran ada dua kegiatan yang dirancang MDMC Pangandaran dan Jawa Barat yaitu pengajian dan sosialisasi di SMA Muhammadiyah Pangandaran.
Base camp kegiatan dipilih Masjid Al Anfal 25 di Cikembulan, Sidamulih, Pangandaran. Kurang lebih 100 meter dari bibir pantai Pangandaran sisi barat.
Sosialisasi kepada para siswa SMA Muhammadiyah Pangandaran dilaksanakan Sabtu oleh personal MDMC Jawa Barat dan Pangandaran beserta para dosen serta mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Materi yang diberikan pemberian pengetahuan potensi bencana di Pangandaran yang disampaikan oleh Nandhini Huda A MPsi, sekretaris MDMC Pangandaran.
Dosen dari Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya memberikan materi Pengenalan Early Warning System oleh Hani Rubiani ST MEng.
Kemudian ada materi Peranan Media Sosial sebagai Informasi untuk Mitigasi Bencana oleh Sulidar Fitri MSc dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Berbasis Sistem Informasi oleh Ir Muhammad Taufiq MKom. (*)
Penulis Sapari Editor Sugeng Purwanto