PWMU.CO – Tida ada puasa khusus pada hari Tarwiyah 8 Dzulhijah. Demikian penegasan Uswatun Hasanah, mengawali Kutum Pagi di SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Jalan KH Kholil 90 Gresik, Jumat (9/8/19).
Ketua Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik ini dengan bercanda mengatakan, “Tidak disunahkan puasa ini dibuktikan oleh Bu Mutri Susilowati (Guru BK Smamsatu) yang membawa pisang goreng untuk kita semua. Barakallah.” Para guru pun tersenyum.
Guru Kemuhammadiyahan Smamsatu itu lalu menjelaskan tiga peristiwa bersejarah di tanggal 8 Dzulhijah. “Yang pertama, Nabi Ibrahim pada waktu itu sedang berfikir, apakah mimpinya untuk menyembelih Ismail betul-betul perintah Allah atau bukan. Dan akhirnya Nabi Ibrahim melaksanakan mimpinya keesokan harinya di Arafah,” jelasnya.
Yang kedua adalah peristiwa pengambilan air. Bagi jamaah haji, ujarnya, tanggal 8 Dzulhijjah bermalam di Mina dan mengambil air untuk persiapan besok menuju Arafah.
Ketiga adalah peristiwa turunnya surat Annasr. Sebuah prestasi dakwah Rasulullah yang luar biasa. Karena orang-orang Quraisy berbondong-bondong masuk ke dalam agama Islam. “Dan sejak saat itu Rasulullah menetapkan Subhakallahumma rabbanaa wa bihamdika Allahummaghfirlii sebagai bacaan sujud.
“Dan jangan lupa 8 Dzulhijah 110 tahun yang lalu adalah tanggal berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah. Semoga kita bisa memahami rangkaian peristiwa 8 Dzulhijjah ini,” ujarnya.
Sebagai guru, sambungnya, kita menerima amanah dari KH Ahmad Dahlan untuk berdakwah sampai akhir hayat. “Saya tunggu ibu-ibu untuk bergabung di Aisyiyah,” pesannya.
Waka Ismuba A. Mudhofar Basuni titip pesan kepada bapak para guru untuk mengingatkan siswa-siswi Smamsatu agar melaksanakan puasa sunah Arafah 9 Dzulhijah besok. “Karena bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang,” tuturnya. (*)
Kontributor Estu Rahayu. Editor Mohammad Nurfatoni.