PWMU.CO-Salah satu tamu penting pada acara Indonesia-Japan Symposium Series di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Kamis (8/8/2019), adalah Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Masaaki Tani.
Konjen Masaaki Tani menjelaskan arti kata Monozukuri itu senada dengan kata manufaktur. Mono berarti produk atau barang dan zukuri berarti proses pembuatan, penciptaan atau produksi (manufaktur).
Namun makna filosofisnya tidak sesederhana itu. Monozukuri bermakna miliki semangat menciptakan dan memproduksi produk-produk unggul, diimbangi kemampuan untuk terus menerus menyempurnakan proses dan sistem produksi di dalamnya.
Masaaki mengatakan, struktur perusahaan di Jepang berbentuk segitiga. Maksudnya, perusahaan besar berada dipuncak kerucut. Jumlahnya hanya 15 persen, sisanya sebanyak 85 persen adalah perusahaan kecil. ”Di Jepang ada 3.100 perusahaan yang berusia di atas 200 tahun lebih dan masih berdiri hingga saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, rahasia banyak masih berdirinya perusahaan tua di Jepang ada dua alasan. Pertama, di Jepang, perang atau konflik lebih sedikit dibanding wilayah lainnya di dunia.
Kedua, masyarakat Jepang menganggap bisnis adalah kontribusi sosial. Mengandung unsur keagamaan, bukan hanya mencari keuntungan. Sehingga kelangsungan usaha dari generasi ke generasi berikutnya tetap terjaga.
Masaaki mencontohkan Hotel Nishiyama Onsen Keiunkan yang berusia 700 tahun masih tetap berdiri hingga kini. Contoh lainnya Toraya, perusahaan dodol Jepang yang berusia 480 tahun dan tetap memproduksi dodol. (*)
Penulis Kemas Saiful Rizal Editor Sugeng Purwanto