PWMU.CO – Kebenaran Bibel (Alkitab) sebagai firman Tuhan banyak diragukan oleh pemeluknya sendiri. Bahkan, sebanyak 82 persen pakar Bibel yang merupakan pemeluk Nasrani, meragukan keaslian Bibel sebagai firman Tuhan. Demikian diungkap Kristolog Drs Masyhud SM saat memaparkan materi tentang “Kebenaran Agama Islam Dibandingkan dengan Agama Lain” pada acara Baitul Arqom VII RS PKU Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (18/6).
Masyhud menjelaskan, Injil Nabi Isa (kitab Injil asli), sengaja untuk dihilangkan oleh Penguasa Romawi. Injil saat ini (Alkitab) berisi tentang catatan-catatan dari Matius, Markus, lukas dan Yohanes. Berisikan tentang sabda dan juga perilaku Yesus (dianggap Tuhan) ditulis oleh orang-orang yang tidak pernah bertemu Yesus.
(Baca: 3 Tokoh Muhammadiyah Jatim yang Diabadikan sebagai Nama Rumah Sakit Pemerintah)
Bibel itu sendiri, menurut Masyhud, dibagi dua, yakni perjanjian lama (Yahudi) dan juga perjanjian baru (Nasrani). ”Karena Yesus itu dianggap Tuhan, maka sabdanya itu dinamakan firman juga. Padahal, itu tidak terbukti kebenarannya,” paparnya di hadapan 185 peserta yang memadati Gedung G-Inspire Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Masyhud mengatakan, sampai saat ini tidak pernah ditemukan naskah asli dari tulisan Matius, Lukas dan Markus, maupun Yohanes. Salinan tulisannya juga tidak ditemukan. ”Tulisan mereka baru ada setelah berabad-abad kemudian dengan versi yang beraneka ragam. Sesuai dengan pemahanan yang menyalinnya. Inilah yang menjadi keanehan dan kesalahan dari bibel,” ungkap Ketua PDM Sidoarjo.
(Baca: 6 Fakta Ketua Pertama PWM Jatim)
Baitul Arqom ini sendirit diikuti oleh oleh semua karyawan RS PKU Muhammadiyah Surabaya, karyawan Klinik Sitti Aisyah Pacar Keling, dan karyawan Balai Pengobatan Al Azhar, serta karyawan Balai Pengobatan Al Jihad. Dalam kesempatan itu, peserta dibekali dengan beragam materi. Pada sesi pertama, diisi dengan materi tentang ideologi Muhammadiyah dengan narasumber Dr Mahsun Jayadi. Kemudian untuk sesi ke-2 diisi dengan materi tentang kebenaran agama Islam dibandingkan dengan agama lain yang disampikan Drs Masyhud SM.
Sementara untuk sesi ke-3, materi tentang komunikasi yang efektif terhadap pasien yang disampaikan oleh Drs Sulthon Amin MM. Tak hanya itu, peserta juga diberi materi tentang pembinaan karyawan RS Muhammadiyah dengan menghadirkan narasumber Nadjib Hamid Msi. (musa/aan)