PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Putat Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo pelaksanaan shalat Idul, Ahad (11/8/19).
Shaolat dipimpin oleh Sahlan Muhammad Aminullah El-Bimawi yang berasal dari Bima Nusa Tenggara Barat. Sedangkan Khatib disampaikan oleh Ruhul Amin, dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Dalam khutbahnya, Ruhul membahas tentang keteladanan Nabi Ibrahim. “Dalam Al Mumtahanah, Allah berfirman, sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya,” jelasnya.
Ruhul menyampaikan tentang tiga dari sosok Ibrahim yang patut diteladani. Pertama, Ibrahim adalah sosok yang taat tanpa syarat. Surat As Shaffat ayat 102, mengisahkan tentang Ibrahim yg diperintahkan untuk menyembelih putra kesayangannya Ismail. “Keduanya memilih untuk taat patuh pada perintah-Nya tanpa syarat,” ucapnya.
Kedua, Ibrahim adalah sosok yang totalitas dalam penghambaannya kepada Allah. Ruhul menceritakan tentang kisah Ibrahim ketika hendak dibakar hidup-hidup. Lalu malaikat Jibril datang menawarkan bantuan. Hingga Ibrahim menjawab, “Aku dan engkau adalah sama-sama makhluk Allah.” Kepasrahannya kepada Allah tercermin pada sikap Ibrahim kala itu.
Ketiga, tentang pengorbanan Nabi Ibrahim terhadap agama Allah. Ibrahim rela dibakar hidup-hidup demi membela dan menegakkan agama Allah. Ibrahim juga rela mengorbankan putra kesayangannya demi menaati perintah Allah.
“Allaahuakbar Allaahuakbar Walillaahilham, mari kita kembali bertanya pada diri kita masing-masing. Pengorbanan apa yang telah kita berikan untuk dakwah? Apa peran kita di dalam tegaknya agama ini?” tanya Ruhul.
Di akhir khutbah, Ruhul mengingatkan bahwa kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah SAW bersabda tentang, tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti, sampai Allah akan menanyakan tentang empat perkara. Yakni untuk apa umur dihabiskan? Untuk apa ilmu digunakan? Dari mana harta diperoleh dan ke mana harta dihabiskan? Dan untuk apa lelah tubuh digunakan?
“Semoga kita diberi kekuatan untuk menegakkan agama Allah, menjalankan semua perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya,” tutup Ruhul. (*)
Kontributor Achib Irmawati. Editor Mohammad Nurfatoni.