PWMU.CO – Biasanya, darah dan kotoran dari hewan kurban selalu menjadi limbah yang mengotori lingkungan dan menimbulkan bau tidak sedap. Padahal jika diolah, bisa menjadi pupuk yang bernutrisi tinggi. Bahan dan peralatannya murah, serta cara pembuatannya pun mudah.
Siswa SMK Muhammadiyah 5 Gresik yang telah mendapatkan pelatihan pengolahan limbah kurban, tidak menyia-nyiakan momen Idul Adha. Darah dan kotoran hewan kurban diolah menjadi pupuk, yang nantinya digunakan untuk kebun praktik, Ahad (11/8/19).
Bahan-bahannya adalah darah, empedu, kotoran dari perut hewan, air cucian beras beras, dekomposer atau EM4, gula tetes tebu, sisa daging, dan potongan tulang.
“Semua bahan itu dicampur jadi satu, dimasukkan drum, dan ditutup rapat,” ujar Hafis Saputra, salah satu siswa yang terlibat pembuatan pupuk tersebut. “Drum ini kita biarkan selama satu bulan dan selanjutnya pupuk bisa kami aplikasikan ke kebun praktik di sekolah,” lanjut siswa asal Ujungpangkah ini.
Pupuk dari darah dan kotoran ini bermanfaat mengurangi penyakit pada tanaman, meningkatkan kualitas buah dan sayur serta menambah daya serap nutrisi tanaman. Kandungan mineral yang dibutuhkan tanaman pun cukup lengkap, mulai kalsium, fosfor, zat besi, hingga nitrogen, phospor, hingga kalium.
“Karena tingginya kandungan nutrisi, pupuk ini mencukupi kebutuhan pupuk di kebun sekolah sampai satu tahun. Jadi Idul Adha berikutnya, kami bisa produksi lagi,” terang Hans Prasetya, guru peternakan di sekolah baru yang menyedot perhatian publik dengan inovasi-inovasinya tersebut. (*)
Kontributor Ahmad Faizin Karimi. Editor Mohammad Nurfatoni.