PWMU.CO-Selama dua hari SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) mengadakan Dakwah Terpadu di Desa Grogol Kec. Tulangan, Sabtu-Ahad (10-11/8/2019).
Acara yang bertajuk Merajut Kebersamaan, Berbagi Kebahagiaan ini melibatkan 100 peserta yang terdiri dari siswa, guru dan karyawan. Berbagai acara dikemas dalam kegiatan tahunan ini. Mulai pengajian remaja, buka puasa bersama, sarasehan warga, shalat Idul Adha hingga penyembelihan dan pendistribusian.
Kepala Sekolah Wigatiningsih MPd menuturkan, Dakwah Terpadu sebagai bentuk pembelajaran yang efektif bagi siswa. ”Siswa-siswi pada akhirnya nanti juga berinteraksi langsung dengan masyarakat. Agar siap membaur dan menjalani kehidupan yang sesungguhnya itu. Karena di sekolah hanya teori, sekarang saatnya diaplikasikan,” ujar wanita berkacamata ini.
Setiap tahun Smamda rutin mengadakan Dakwah Terpadu dengan tempat berbeda-beda. Kegiatan ini untuk mengenalkan Smamda, dan menimbulkan kesan positif, baik siswa maupun warga setempat. ”Kami berharap kegiatan ini menimbulkan bekas yang positif baik dari siswa maupun warga yang didatangi,” paparnya.
Dalam kesempatan ini Pendekar Tapak Suci ini memastikan Smamda adalah amal usaha di bidang pendidikan yang bisa dijangkau oleh semua pihak. ”Kalau sebutanya saja amal usaha maka tidak hanya usaha saja yang dicari, namun ada sisi amal yang harus dikerjakan. Seperti yang di lakukan Ahmad Dahlan,” tuturnya.
Ada banyak jenis beasiswa di Smamda, katanya, baik beasiswa bidik misi maupun beasiswa untuk anak yatim piatu. Ini adalah bentuk ikhtiar Smamda untuk memajukan masyarakat melalui pendidikan.
Nabil Nasruddin Al Mutawwakil, peserta dari kelas X tersebut menceritakan pengalaman saat pemotongan daging kurban. ”Setelah penyembelihan, kita diajak untuk menguliti. Awalnya sulit, namun setelah terbiasa, sangat mudah, yang penting pisau tajam dan telaten,” katanya.
Anggota baru IPM tersebut mengaku senang saat ditunjuk menjadi peserta. ”Ini pengalaman pertama saya mengikuti acara yang melibatkan masyarakat. Bagi saya ini mengasikkan. Apalagi saat membagi daging kurban, kita menjadi tahu kondisi warga,” ungkapnya. (*)
Penulis Arief Hanafi Editor Sugeng Purwanto