PWMU.CO – Emi Dwi Wijayanti SPd mengaku deg-degan saat menjadi sutradara teaterikal Jenderal Soedirman dalam rangka memperingati HUT Ke-74 RI di SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik, Jumat (16/8/19).
Bagi Emi yang hanya sebagai guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan tidak miliki background teater, jadi sutradara pentas ini bermodal nekat dan keberanan.
“Kalau naskah kita adopsi dari teks bacaan yang ada di buku. Tetapi untuk tiap adegannya yang harus belajar dari guru teater sekolah (Bambang Hermanto) sebelum latihan. Kesulitan pertama adalah mengarahkan tiap adegan tiap siswa yang ikut yang tidak memiliki ketrampilan teater,” ujarnya saat diwawancarai PWMU.CO saat usai kegiatan.
Emi mencontoh saat adegan perang, menandu Jenderal Soedirman, dan saat rapat. Tiga adegan ini sering kita ulang-ulang karena karakter blocking-nya kurang pas.
“Selain itu penggantian tokoh Soedirman yang mendadak, bikin bingung. Karena tokoh yang ada harus ikut kegiatan gladi bersih upacara Detik-Detik Kemerdekaan. Kami harus cari tokoh lain yang bisa dengan cepat menerankan tokoh Jenderal Soedirman,” ungkapnya.
Hal yang sama Evi Mauludina SPd. Penulis skenario ini juga merasakan deg-degan seperti yang dialami Emi. Guru pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ini juga cemas saat tokoh utama diganti H-2.
“Ketakutannya terletak pada dialog-panjang yang harus diucapan. Dengan waktu yang mepet, tokoh harus miliki improvisasi yang kuat apabila ada satu dua kata yang lupa, tetapi secara inti sama makna,” ungkapnya.
Emi dan Evi merasakan lega ketika 25 siswa yang terlibat dalam teaterikal bisa menuntaskas kegiatan secara baik sesuai yang kita arahkan. (*)
Kontributor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.