PWMU CO – Panggung Peringatan Kemerdekaan Ke-74 Republik Indonesia PT Smelting Gresik mendadak disulap seperti ‘hutan’ dengan beberapa ‘hewan langka’ di dalamnya. Dua pemburu tampak sedang mengamati kondisi hutan sebelum melakukan perburuan. Mereka akan memburu hewan langka untuk koleksi bosnya.
Musik suara hutan membuat suasana tenda mendadak sunyi. Tak lama kemudian, Elang Jawa (Elja) ‘terbang’ di sekitar hutan, berputar tak henti-henti. Melihat gelagat Elja yang tak seperti biasanya, hewan-hewan kecil pun berkumpul di sekitarnya. Lalu datanglah Macan Tutul (Matul), Kera Jawa (Owa), dan Badak Jawa (Bawa).
“Elja, kenapa kamu seperti ketakutan?” tanya Matul.
“Gawat teman-teman! Ada pemburu!” teriak Elja sambil ngos-ngosan.
Mendengar kabar tersebut, semua hewan ketakutan dan bingunb harus berbuat apa. Akhirnya, Elja pun berpikir dan mengajak teman-temannya merencanakan strategi penyerangan. Semua hewan pun setuju dengan strategi Elja dan bersiap di pos masing-masing.
Kedua pemburu pun datang. Bergantian, hewan-hewan kecil berlarian membuat pemburu kebingungan. Tiba-tiba Bawa datang berlari dan menabrak pemburu dengan kepalanya. Aksi lucu Bawa membuat keluarga besar PT Smelting tertawa dan bertepuk tangan.
Suasana tenda yang semula sunyi berubah ceria. Datanglah dua petugas konservasi memakai seragam Hizbul Wathan dengan rompi biru menangkap kedua pemburu dan menyampaikan pesan-pesan. Di bagian akhir, mereka bersama menyanyikan lagu Garuda Pancasila dengan riang dan semangat.
Teatrical role play ‘Elja si Pembawa Kabar dari Angkasa’ ini dimainkan 12 siswa Lumbung Seni dan Teatrikal Anak SD Muhammadiyah Manyar (Lentera Damar) Gresik di PT Smelting Gresik, Sabtu (17/8/19).
Penanggung Jawab HACHI Library—nama perpustakaan SDMM—Ir Siti Faizah mengatakan, SDMM diundang khusus karena merupakan mitra binaan Perpustakaan Semesta Alam (Salam) PT Smelting Gresik. Ia menjelaskan, Lentera Damar diminta membawakan teatrikal Elang Jawa (Elja) sebagai maskot satwa langka dan identik dengan lambang Negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. “Ini sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1993 yang menetapkan satwa Elang Jawa sebagai simbol nasional,” ujarnya.
Teatrikal ini, kata Izzah, diambil dari buku cerita berjudul Persahabatan Elja, kerjasama antara PT Smelting Gresik dengan Yayasan Konservasi Elang Indonesia. “Jadi pesannya, kita harus melindungi satwa langka,” tegasnya.
Izzah juga mengucapkan terima kasih kepada semua guru pembina Lentera Damar, yaitu Ida Poerwaningrum, Nur Aini Ochtafiya, dan Ahmad Muzaki. “Terima kasih telah melatih anak-anak dan mencarikan kostum serta riasannya,” ungkapnya.
Kepada anak-anak pemain teatrikal kisah Elja, Izzah menyampaikan apresiasi atas penampilan yang baik ini. “Juga kepada PT Smelting yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk berkreasi,” kata dia.
Usai treatikal, Direktur PT Smelting Gresik Tatsuya Inoue menyerahkan buku Persahabatan Elja kepada Penanggung Jawab HACHI Library Siti Faizah. Sebaliknya, Izzah juga menyerahkan lima judul Buku Karya Siswa dan lima judul buku karya siswa International Class Program (ICP) SDMM kepada pihak Smelting.
Inilah pemain teatrikal ‘Elja Si Pembawa Kabar dari Angkasa’:
- Izzanni Aghni Nisa, kelas IV Al Huda, sebagai Elja
- Firos Adam, kelas V Thariq bin Ziyad, sebagai Bawa
- Achmad Adi Darwis Elfaza, kelas II Semeru, sebagai Owa
- Shabreena Masayu Aleena, kelas IV Al Huda, sebagai Matul
- Luqman Nur Hidayatullah, kelas VI Ahmad Dahlan, sebagai Pemburu 1
- Khansaniar Zurike Artamevya, kelas V Salman Al Farisi, sebagai Pemburu 2
- Nasywa Tsabitah AP, kelas VI AR Fahrudin, sebagai Petugas Konservasi 1
- Nasyad Harun, kelas VI 6 AR Fahrudin, sebagai Petugas Konservasi 2
- Aghneea Ceeta Zaina, kelas III Zaitun sebagai Kucing Hutan
- Baraah Nur Azka Sari Baroes, siswa V Salman Al Farisi sebagai Sapi
- Syafiq Akhnaf Muazzam, kelas IV Al Huda, sebagai Beruang
- Fiorenz Janitra Ahmad, siswa III Zaitun, sebagai Kelinci
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post