PWMU.CO– Tidak seperti biasanya, suasana di halaman SD Muhammadiyah 1 Babat berubah menjadi pasar tradisional, Kamis (15/8/2019).
Sebanyak 304 siswa kelas 1 sampai 5 berjubel mengerumuni para penjual. Hari itu para penjual siswa kelas 6. Banyak stan yang digelar. Ada jajanan pasar, es, camilan, dan sebagainya. Ini kegiatan Pasar Athfal menyambut HUT RI ke-74.
”Mas, saya mau beli makroni, harganya berapa?” tanya Hafy, siswa kelas 5 kepada Nafik siswa kelas 6 sambil malu-malu.
Nafik lalu menyodorkan makroni sambil tersenyum. ”Harganya Rp 2 ribu, Dik,” katanya. Hafy mengulurkan uang Rp 5 ribu. Makroni diterima bersama uang kembalian.
Pembina Hizbul Wathan Mighfar SPd mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar siswa mengenal pasar sebagai tempat transaksi jual beli.
”Para siswa kelas 6 sebagai penjual diberikan modal Rp 80 ribu setiap kelompok untuk membeli barang dagangan yang laku dijual. Para guru menilai berapa keuntungan yang didapat oleh masing-masing kelompok,” katanya.
Konsep pasar tradisional dipilih, dia menjelaskan, karena ingin mengajarkan anak lebih dekat dengan kegiatan perekonomian rakyat. Orangtua saat ini cenderung mengajak anak untuk berbelanja ke mal atau supermarket.
”Alasannya belanja di mal atau supermarket bersih dan nyaman. Tapi banyak yang lupa kalau sebenarnya ada nilai lebih yang diperoleh anak-anak ketika belanja ke pasar tradisional,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, sambungnya, diharapkan siswa-siswi bisa bersosialisasi, memupuk keberanian ketika hendak bertanya kepada penjual, menghitung, tanggung jawab, mandiri. (*)
Penulis M. Faried Achiyani Editor Sugeng Purwanto