PWMU.CO-Perang melawan penyalahgunaan narkoba itu lebih sulit dibanding perang melawan penjajah seperti kolonial Belanda. Sebab perang melawan sindikat narkoba musuhnya tidak tampak. Karena itu sering disebut lawan tanpa wajah.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK PWM Jatim Muhammad Arifin MAg dalam Pengajian Fajar Mubarok yang diadakan Majelis Tabligh PDM Nganjuk di halaman SMAM 1, Ahad (18/8/2019). Pengajian bertema Jihad Melawan Narkoba dengan Iman dan Amal Saleh dihadiri warga dari penjuru kota.
”Indonesia telah merdeka 74 tahun lalu. Tapi ingat bukan berarti kita bebas dari penjajah. Penjajah tanpa wajah, yaitu para sindikat narkoba telah berada di sekitar kita. Modus peredaran narkoba bagian dari bisnis besar,” ujar Arifin yang pernah meraih predikat penyuluh narkoba terbaik tingkat nasional.
Dia menegaskan, warga Muhammadiyah tidak boleh kalah apalagi menyerah dengan sindikat narkoba. ”Kita mulai dari keluarga, lingkungan masyarakat,sekolah kita sampaikan bahaya penyalahgunaan narkoba. Lewat pemakaian narkoba ini di antaranya banyak warga terkena HIV-AIDS akibat penggunaan jarum suntik bergantian,” tuturnya.
Muhammadiyah komitmen perang penyalahgunaan narkoba dengan ditandatangani MoU antara Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Jumat (16/8/2019) lalu.
Ketua LDK Nganjuk Kholik menyampaikan, warga Muhammadiyah tidak boleh ada yang kena narkoba. ”Karena itu pada kajian pagi hari ini saya datangkan ustadz yang ahli di bidang narkoba,” ujarnya. (*)
Penulis Muhammad Arifin Editor Sugeng Purwanto