PWMU.CO – Kejadian menarik dan tak terduga selalu terjadi dalam Rihlah Dakwah IV Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.
Begitu juga saat rombongan ini melawat ke Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Klang Lama di Hall Apartemen Mutiara Klang Lama Kuala Lumpur, Senin (19/8/2019).
Ali Mu’thi SE MEI, anggota rombongan Rihlah, ternyata mengenal sebagian besar anggota PRIM Klang Lama. Mereka itu saudara kandung, sepupu, teman sekolah bahkan ada juga gurunya.
Karena paham suasana ini Wakil Ketua PWM Jatim H Nadjib Hamid MSi memaksa Mu’thi, panggilan akrabnya untuk memberikan sambutan. Pria kelahiran Solokuro Lamongan ini memanfaatkan betul momen langka itu.
”Yang saya hormati Pak Sumitro, Ketua PRIM. Saya kenal betul dengan beliau ini. Kemudian pengurus lainnya Pak Moh. Khozin, ini teman sebangku saya waktu sekolah di MI Muhammadiyah Solokuro,” ujar Mu’thi disambut tepuk tangan hadirin.
”Di depan saya ini banyak sekali keluarga saya. Ada dua adik kandung saya, Ammah dan Arik Sulthon. Lalu saudara sepupu Munib, Sriyat, Robi’ah, Hakim, Sholikatun dan masih banyak lagi,” katanya.
Teman sekolah, sambung dia, ada Hanafi, Maksum, Mutafsiroh, Khoiruman. ”Pokoke uaakeh banget koncoku nang kene (pokoknnya banyak sekali temanku di sini),” ungkapnya disambut tawa hadirin.
”Alhamdulillah saya bersyukur bisa bertemu di sini. Padahal kalau saya pulang kampung, belum tentu bisa bertemu beliau-beliau ini. Saya di Surabaya, mereka ke desa, maka agak susah untuk bertemu,” tambahnya.
Pertemuan ini sungguh istimewa baginya dipertemukan dengan jejaring yang luar biasa dalam kemasan Rihlah Dakwah.
”Awalnya saya tidak tertarik dengan acara Pak Nadjib ini. Opo maneh iku Rihlah Dakwah. Lha yang ngebet itu istri saya, maka saya pokok ikut saja. Ternyata berkahnya luar biasa. Biasa bertemu dengan teman se-kampung di sini,” tuturnya disambut tepuk tangan hadirin.
Dia juga menyebutkan di forum itu ada gurunya yakni Pak Senaji. ”Beliau ini guru Matematika. Dan alhamdulillah saya selalu diberi nilai baik oleh beliau. Di antara murid-murid, sepertinya saya yang paling baik nilai Matematikanya,” kembali tawa dan tepuk tangan hadirin pecah dibuatnya.
Mengakhiri sambutannya, Mu’thi memohon izin kepada Nadjib Hamid untuk tidak ikut pulang. ”Mohon izin Pak Nadjib, saya ingin memuaskan bertemu dengan bapak ibu di sini. Maka kalau saya tidak ikut ke hotel jangan dicari,” pintanya.
Nadjib pun menjawab dengan seloroh. ”Saya kira tidak ikut pulang ke Indonesia, sudah kita ikhlaskan. Tibakno mek gur gak melok mulih nang hotel,” canda Nadjib yang membuat gerr-gerran hadirin. (*)
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto