PWMU.CO – Siswa fifth grade (kelas V) SD Muhammadiyah 3 (SDM3) International Class Program (ICP) Sumberrejo melakukan belajar mengajar (KBM) Bahasa Inggris dengan demo masak di depan kelas, Kamis (22/8/19).
Demo masak berbahasa Inggris dilakukan sesuai tema buku Eating. Seperti yang dijelaskan oleh guru bahasa Inggris SDM3 ICP Sumberrejo Muryanti SPd. “In this unit Eating, students will learn about part of meal and ways of cooking food, understand a menu, learn and use infinitives and – ing verb, talk and write about quantities,” paparnya.
Dia menyampaikan, pada bab Makanan ini, akan dijelaskan bagaimana membuat makanan, memahami menu, dan belajar menggunakan kata infinitif dan kata kerja-ing, serta berbicara dan menulis jumlah.
Murid dibagi ke dalam beberapa kelompok. Mereka mempresentasikan aneka makanan dan minuman yang berbeda. Sebelum presentasi, guru memberikan materi dan briefing kepada murid seperti jenis-jenis hidangan dan menjelaskan bagaimana membuat makanan dan minuman dengan menggunakan bahasa Inggris.
Dengan model pembelajaran bahasa Inggris seperti itu para murid sangat antusias dan tertantang. Terbukti mereka bersemangat mempersiapkan bahan dan kalimat-kalimat bahasa Inggris yang akan mereka gunakan dalam presentasi demo masak.
“Teacher Yanti, how to say mengulek bumbu in English?” tanya Khalosha Amira Fania. Pertanyaan tentang bahasa Inggris-nya ‘mengulek’ itu kontan disambut gelak tawa teman sekelasnya. Yanti, sapaan Muryanti, pun menjawab, mengulek artinya smooth the seasoning.
Tiap kelompok maju di depan kelas untuk mempresentasikan secara lisan menu apa yang mereka buat, bahan-bahan yang dibutuhkan, dan bagaimana cara membuatnya. “Here, we would like to perform how to make sandwich, we need some slices of bread and cheese, vegetables like cucumber, a few tomatoes, lettuce and then mayo and also a little chili sauce. First one…., second one…….,” kata Aqila Fadillah Wahyudi salah satu anggota dari kelompok sandwich.
Dia akan memperagakan bagaimana membuat sandwic dengan beberapa lembar roti tawar dan keju, sayuran, seperti ketimun, tomat, dan selada. Kemudian mayo dan juga sedikit saos sambal.
Mereka berusaha untuk bisa berucap bahasa Inggris dan membuat makanan dan minuman di depan kelas layaknya koki-koki kecil. Semua murid semangat memakai celemek (apron) masak dan topi ala Masterchef.
Ketika kegiatan ini berlangsung, ada siswa yang langsung tertarik untuk menjadi chef. “Teacher, cooking is amazing, I want to be a chef when I adult,” ucap Arya Pratama Putra, salah satu murid kelas V B. Menurutnya, memasak itu seru. Dia pun ingin jadi seorang koki jika sudah besar.
Di akhir pembelajaran Muryanti mengevaluasi muridnya agar lebih PD (percaya diri) dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Dia juga memberikan sanjungan pada siswa kelas V karena kreativitasnya dalam membuat makanan.
Dia juga berpesan pada siswanya agar membuat makanan untuk kedua orangtua di rumah sebagai tanda bakti, “At home, please try to make food for your beloved parent as your devotion.”
Dengan itu, harap dia, orangtua akan bangga, karena anak sekecil itu sudah bisa membuat makanan dan menjelaskannya dalam bahasa Inggris. (*)
Kontributor Muryanti. Editor Mohammad Nurfatoni.