PWMU.CO – Dua puluh sembilan siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) akan mengikuti Sister School Program, Senin-Sabtu (16-21/9/19) ke Jepang. Berbagai persiapan sedang dilakukan. Pihak provider ikut memberikan pengarahan khusus terkait penguatan karakter pada peserta.
Dosen tetap Tsukuba Gakuin University Lussy Novarida Ridwan SS MPd, provider, memberikan penekanan pada pembiasaan saat siswa Spemdalas di Jepang.
“Karakter di Indonesia lagi menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan, di Jepang sudah lama jadi pembelajaran,” ujarnya saat diwawancarai PWMU.CO usai menyaksikan gladi kotor tampilan tarian yang akan dipentaskan waktu kunjungan nanti, di Andalusia Hall Spemdalas, Sabtu (24/8/19).
Lussy menegaskan delegasi Spemdalas saat kunjungan harus menunjukkan “Aku lho Spemdalas.” Artinya semua siswa harus menunjukkan karakter agamis, sopan santun, disiplin, dan juga tepat waktu.
Ketika kunjungan di Minami Gakuen Gimu Kyoiku nanti, menurutnya, sejak masuk pintu gerbang sekolah siswa Spemdalas sudah bisa melihat pembiasaan positif dari siswa di sana.
“Sepatu dilepas dan ganti sepatu khusus saat masuk sekolah. Saat nanti siswa mau olah raga pun mereka akan gunakan sepatu khusus lagi,” tuturnya.
Lussy menjelaskan nanti siswa Spemdalas bisa melihat bagaimana pembiasan positif mulai dari proses belajar. “Siswa di sana tidak ada yang lari apalagi teriak, dan juga budaya waktu makan siang,” ujarnya.
Di sana, lanjutnya, kalau habis makan ya dirapikan sendiri. Jatah makan harus habis. Piring gelas susu ditempatkan sendiri secara rapi. Semua siswa yang melakukan. Guru hanya memantau. Budaya tahu diri dan tanggap jadi karakternya. “Istilahnya adalah apa yang harus dilakukan dia harus paham,” paparnya.
Maka dari itu, Lussy menyampaikan, siswa Spemdalas yang berangkat nanti harus menunjukkan karakter yang sama. Harus belajar mulai sekarang. Seperti tadi, disuruh foto saja masih ditata gurunya. Masih lama siapnya. Mereka harus mulai tanggap dan cepat. (*)
Kontributor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.