PWMU.CO – Bagi Na’ilah Fajrin Azahrie Fitriyantara ‘Sister School Program’ yang digelar SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas), 16-21September adalah kali kedua yang dia ikuti.
Pertama tahun 2017, cewek yang sekarang duduk di kelas IX ikuti mengikuti kunjungan ke Singapura dan Malaysia. Saat ke Jepang nanti dia juga ikut serta bersama 28 temannya.
“Pasti bedalah Singapura-Malaysia dengan Jepang. Kalau persiapan tetap sama,” ujarnya saat diwawancarai PWMU.CO selesai gladi kotor tampilan tari nusantara, Sabtu (24/8/19).
Cewek yang hobi traveling ini bersama 4 temannya akan membawakan tari kreasi dari Bali. Gunakan asesoris kipas warna merah-emas, dia harus ikuti latihan secara intensif usai pulang sekolah.
Na’ilah—sapaan akrabnya—harus berlatih dua kali sepekan mulai pukul 15.30-17.00. Belum lagi harus tampil di hadapan teman-teman di sekolah waktu perayaan 17-an kemarin.
Tampil saat gladi kotor di hadapan orangtua tak menyulutkan hati cewek ini. Malah, akunya, lebih ndredek saat tampil di hadapan teman di sekolah.
“Saat tampil di hadapan teman-teman ada perasaan takut dan grogi. Tapi saat tampil tadi (gladi kotor) alhamdulillah bisa tampil lebih enjoy. Minimal tidak membuat orang tua kecewa gitu,” paparnya.
Hal senada juga disampaikan Erinna Reza Aulia. Bagi cewek yang baru kali pertama ikut program sister school ini membawakan tari kreasi dari Bali tidak ada beban. Meskipun urusan menari adalah pengalaman pertamanya.
“Ya ikuti latihan dengarkan arahan dan lakukan instruksi dari pembina saja. Sekarang ini sudah hampir 85 persen persiapan. Tinggal kekompakan saja yang harus terus diasah,” katanya.
Selain Bali, lima tari Nusantara yang akan ditampilkan siswa Spemdalas di Minami Gakuen Gimu Kyoiku adalah dari Sunda, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua. (*)
Kontributor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.