PWMU.CO – Tim Robotika SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya kembali mengharumkan Indonesia di kancah internasional. Tim ini meraih enam penghargaan dalam kompetisi Robofest Japan Open 2019 di Universitas Okayama, Ahad (25/8/2019).
Kompetisi diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Osaka bekerja sama dengan Universitas Okayama. Smamda mengirimkan lima siswa yaitu Nadiev Aziz Rauf (16), Ghifari Irtizza (16), Humayun Alrafi Zuha (16), M. Ardhana Prabaswara (16), dan Fahmi Faizullah Ghazanfar Wicaksono (15).
Tim Robotika Smamda mengikuti empat kategori meliputi Line Maze Senior, Robot Gathering Senior, Super Team Challenge Robot Transporter Senior, dan Super Team Challenge Robot Gathering Senior.
”Untuk kategori Line Maze Senior itu Ardhana Prabaswara raih juara 1, kategori Line Maze Senior (tim) ada Nadiev Aziez dan Humayun Alrafi raih juara 2, lalu untuk kategori Robot Gathering Senior (tim) ada Ghifari Irtiza dan Fahmi Faizullah raih juara 1,” kata Arie Zuliyan, pelatih robotika Smamda saat dihubungi Senin (26/8/2019).
”Untuk kategori Robot Gathering Senior (tim) itu ada Nadiev Aziz dan Humayun Alrafi sedangkan kategori Super Team Challenge Robot Transporter Senior mendapat juara 2 diraih Ghifari Iryiza dn Fahmi Faizullah,” sambungnya.
Untuk mengikuti kompetisi internasional seperti Robofest Japan 2019 ini, tim robotika Smamda memiliki persiapan khusus. Peserta lomba berasal dari Jepang dan Indonesia dengan total 49 peserta.
Ardhana Prabaswara mengatakan, bersama teman-temannya melakukan persiapan seperti latihan rutin di Hall Smamda. ”Kami latihan seminggu lima kali dalam satu bulan. Selain itu kami juga menyiapkan program sebaik-baiknya seperti mencari speed dan break robot yang akan kami pakai sampai pas garis,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Tim Robotika Smamda mengakui adanya kendala teknis saat pertandingan. ”Iya, jadi sempat ada masalah teknis. Ada beberapa dari tim laptopnya tidak bisa di-charger tetapi alhamdulillah bisa diatasi dan kami bisa melanjutkan program kembali,” katanya.
Tidak hanya itu saja, Fahmi Faizullah juga menceritakan saat sesi pertama berlangsung Tim Robotika Smamda juga mengalami kendala. ”Jadi saat sesi pertama robot kami sempat mengalami break. Namun kita tidak pantang menyerah akhirnya saat di sesi 2, 3, dan 4 kami maksimalkan sekali,” ungkap siswa kelas 10 tersebut.
Meskipun ada kendala berkali-kali, tidak membuat Tim Robotika Smamda pantang menyerah. ”Saat kami mengalami kendala-kendala itu pokoknya kami selalu berdoa dan tidak mau menyerah, alhamdulillah ternyata Allah memberi hasil terbaik buat Tim Robotika Smamda,” pungkasnya. (*)
Penulis Masitha Gemilang Editor Sugeng Purwanto