PWMU.CO-Sekolah Kepemimpinan dan Kebangsaan (SKK) digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Banyuwangi di aula Masjid Ahmad Dahlan, Ahad (25/8/2019).
SKK dihadiri kurang lebih 30 peserta dari perwakilan kader-kader Muhammadiyah, Aisyiyah, ortom serta karyawan Amal Usaha Muhammadiyah.
Hadir sebagai pembicara Dekan Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr Ma’mun Murod Al-Barbasy.
Ma’mun mengatakan, politik seringkali dinilai sebagai sesuatu yang buruk, padahal dengan politik banyak yang dapat diwujudkan seperti kesejahteraan dan keadilan.
Zaman Rasulullah memerintah Madinah juga berpolitik. Para sahabat memilih khalifah itu tindakan politik. ”Bahkan Khalifah Abu Bakar memutuskan memerangi orang yang tidak mau membayar zakat itu juga keputusan politik,” tuturnya.
Menurut dia, ayat Alquran hampir kebanyakan membahas tentang politik. Dia menyebut Al Fatir ayat 32 bahwa Allah membagi manusia dalam tiga model yaitu, pertama, orang yang lebih banyak berbuat baik, sedikit berbuat buruk.
Kedua, orang yang berbuat baik 50 persen dan berbuat buruk 50 persen (muqtashid). Ketiga, orang yang lebih banyak berbuat buruk, sedikit berbuat baik (dzalimun linafsih).
Kesimpulan dari ayat di atas, sambungnya, tidak ada manusia yang seutuhnya berbuat baik begitu juga sebaliknya tidak ada manusia yang seutuhnya berbuat buruk. (*)
Penulis Roudhotul Jannah Editor Sugeng Purwanto