PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim dalam kajian Ramadhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sugio menekankan pentingnya warga Muhammadiyah mempunyai sifat iradah (berkehendak). Dimana Warga Muhammadiyah harus mempunyai impian atau cita-cita. Sehingga dengan itu, tujuan besar kita akan bisa tercapai.
“Seperti ketika membangun masjid. Jika tidak bisa selesai sekarang, maka kita harus yakin bisa selesai di tahun berikutnya. Jika masih belum selesai juga, maka bisa selesai di tahun mendatang dan seterusnya. Itulah salah satu wujud pentingnya iradah ada pada setiap warga Muhammadiyah,” ujar Saad, dihadapan jama’ah Ranting Muhammadiyah se-Kecamatan Sugio yang hadir memadati masjid Sabilillah, (19/6).
(Baca: Bupati Puji Kontribusi Muhammadiyah Memajukan Lamongan dan Hidup di Desa, Jangan Jadi Minder)
Lebih lanjut Saad menjelaskan tentang konsep al-Qur’an surat Yasin ayat 82 tentang “kun fayakun”. Menurut Saad ayat tersebut menjelaskan inti dari iradah. “Sesungguhnya apabila Allah menghendaki, dan berkata jadilah, maka pasti akan terjadi,” karena itu, lanjut Saad segala sesuatu sudah sesuai dan tepat waktu. Kapan waktunyanya sesuai kehendak Allah swt.
Acara kajian Ramadhan PCM Sugio Kabupaten Lamongan ini diawali dengan sambutan Ketua PCM Sugio Kasim. Dalam Kesempatan itu, Kasim mengajak kepada semua warga Muhammadiyah untuk senantiasa menguatkan keseimbangan antara dzikir dan fikir. Karena Muhammadiyah kedepan menghadapi tantangan dan juga rintangan yang jauh lebih besar dan berat.
(Baca: Eks PSK Jadi Tercerahkan dengan Ngaji Bersama Muhammadiyah dan Dakwah adalah Transformasi Sosial yang Berjejaring dengan Berbagai Komunitas)
”Terlebih tantangan di internal Persyarikatan. Sehingga diperlukan kesimbangan dzikir dan fikir untuk bisa menjawab tantangan zaman tersebut,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Majelis Tabligh PCM Sugio Imam Wahyudi memaparkan pentingnya kekuatan dzikir dan fikir yang selalu ditanamkan Muhammadiyah melalui kajian-kajian. ”Itu penting guna meluruskan gerakan jama’ah Muhammadiyah yang berkemajuan,” ujar pria yang juga pengasuh Ponpes Ulumul Qur’an Sugio. (BR/aan)