PWMU.CO – Belajar bersama orang Perancis menjadi pengalaman pertama dan mengasyikkan bagi 60 siswa International Class Program (ICP) SMP Muhamamdiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas).
Begitulah saat mereka berkunjung ke Institute France Indonesia (IFI) di Kompleks AJBS, Jalan Ratna No.14 Blok C2, Ngagel, Surabaya. Mereka disambut Direktur IFI Benoit Bavouset dengan semangat dan penuh keakraban. “Bienvenue, je suis Benoit de Frances. Selamat datang, saya Benoit dari Perancis,” katanya.
Nazwa Natania, sempat deg-degan tapi makin tertantang saat diajak komunikasi langsung dengan Benoit. “Waah asyik, belajar kali ini, lumayan sih mengucapkan bahasanya tapi kereen sudah mbayangin belajar di Perancis,” kata peraih juara II Olimpiade Bidan Studi Matematika di Festival Faqih Usman 2019 ini sambil tersenyum.
Selama ini, dalam benaknya, Perancis hanya identik dengan menara Eiffel dan lukisan Monalisa. Namun, melalui kegiatan International Class Visit bertema Becoming an Extraordinary for The Future Challenge ini ia dapat menyelami budaya dan belajar bahasa Perancis langsung dengan sumbernya.
“Terlebih lagi bisa memahami tatakrama Bonjour, salah satu budaya dari negara yang terkenal dengan kota mode itu,” ujarnya.
Siswa kelas VIII ICP itu memiliki impian besar, suatu ketika bisa menerima beasiswa pendidikan ke Perancis. “Jadi semangat belajar banyak bahasa asing, ternyata beasiswa (scholarship) ke luar negeri banyak banget, semoga kedepannya bisa berkesempatan peroleh beasiswa ke Paris juga,” harapnya.
Afzal Abdillah Reza juga merasakan memperoleh pengalaman pembelajaran yang mengasyikan hari ini. Siswa ini selalu mengacungkan tanganya di setiap kesempatan yang diberikan oleh tim dari IFI ini. “Gembira banget bisa belajar banyak hari ini,” katanya penuh semangat.
Acal, begitu ia biasa dipanggil, menyampaikan ke depan ia bisa keliling ke tiga negara yaitu Singapura, Australia, dan Saudi Arabia. Dia yang saat ini masih duduk di kelas VII ICP ini terus semangat di setiap kegiatan keinternationalan.
“Semakin sering maju dan bertanya terus, maka akan semakin banyak wawasan yang saya peroleh,” jawabnya saat ditanya kenapa sering maju dan angkat tangan disetiap kesempatan yang diberikan oleh tim IFI.
Acal juga memperoleh banyak marchendise dari belajar bahasa Perancis kali ini. “Quelle est ta nationalite?” kata Acal dalam bahasa Perancis menanyakan kewarganegaraan Benoit.
Penanggung jawab Pengajaran Bahasa Perancis Rosa Karenina senang bisa berbagi informasi dan belajar bersama dengan siswa ICP Spemdalas ini. “Sebentar saja hanya sekitar 40 menit, siswa SMP ini cepat bisa berbicara dan melafalkan beberapa kalimat bahasa Perancis. “Très bien,” katanya dalam bahasa Perancis yang berarti bagus sekali.
Rosa menyampaikan belajar bahasa Perancis tidaklah sulit yang dibayangkan karena ada beberapa kosa kata bahasa Indonesia yang sama dengan bahasa Perancis seperti restaurant cadeau, bon appetit, l’hôtel, dan sebagainya. Pada suasana lokasi yang didesain ala Paris ini, siswa ICP juga semakin bisa menyelami budaya negara Perancis melalui game dan pembuatan prototype obelix di perpustakaan IFI.
“Merci et à plus tard (Terimakasih dan sampai jumpa kembali),” katanya saat mengakhiri kegiatan yang ditutup dengan nonton film Perancis ini. (*)
Kontributor Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.