PWMU.CO– Pondok Pesantren Hajjah Nuriyah Shobron didirikan sebagai lembaga pendidikan kader Muhammadiyah. Santri yang belajar di sini kader yang diseleksi PWM dari seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Direktur Pondok Shobron Dr Muthoharun Jinan di hadapan 34 mahasantri baru saat memberikan materi pada acara Masta IMM Komisariat Shobron, Kamis (29/8/2019).
Dia menjelaskan, pondok ini dikelola oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan menjadikan universitas yang memiliki pendidikan kader. Santri yang masuk pondok menjadi mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI).
Diceritakan, awal berdirinya pondok di Jl. Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo ini ketika pengusaha sukses Solo Hajjah Nuriyah Shobron menawarkan tanah untuk diwakafkan kepada pihak manapun tidak ada mau yang menerima.
Akhirnya, sambung dia, Ibu Hajjah Nuriyah Shobron bertemu dengan Pak Djazman Al-Kindi, rektor UMS tahun 1980-an. Rektor Djazman langsung menerima tanah wakaf itu lantas dibangun pondok dengan konsep untuk pengaderan Muhammadiyah.
Pondok ini diresmikan pada 8 Januari 1982 oleh Menteri Agama Alamsyah Ratu Perwiranegara. ”Pondok itu dinamakan Hajjah Nuriyah Shobron sebagai penghormatan,” kata Jinan. Dulu Hajjah Nuriyah bertempat tinggal di sini sebelumdiubah menjadi kampus pondok.
Santri pondok in hasil seleksi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) seluruh Indonesia. Para santri ini yang lolos penyaringan dari daerah. Seleksi meliputi kemampuan Keislaman, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab.
”Jadi Pondok Shobron adalah pondok perkaderan tingkat nasional dan pondok kader pertama yang dimiliki Muhammadiyah baru disusul PUTM Yogyakarta,” Ucap Pria kelahiran Sragen.
Mahasiswa FAI yang mondok di sini mendapat tambahan pelajaran keagamaan seperti tahfidhul Quran dan Bahasa Arab.
”Semua yang berada di pondok ini harus mempunyai sifat kekeluargaan. Juga siap meneruskan estafet perjuangan persyarikatan Muhammadiyah,” kata Jinan. ”Bersungguh-sungguhlah kalian yang masuk di sini, di Pondok Shobron ini ada kuliah bobel. Di pondok maupun kuliah kampus,” tandasnya. (*)
Penulis Faiz Rijal Editor Sugeng Purwanto