PWMU.CO-Tepuk tangan dan sorak-sorai membahana di Stadion Banyuangga ketika pembawa acara menyebut penampilan berikutnya atraksi Seni Bela Diri Tapak Suci Putra Muhammadiyah.
Tak lama kemudian terdengar musik gema Nusantara disusul munculnya 14 pesilat putra-putri ke atas panggung dengan seragam orange dan kuning yang mencolok.
Itulah penampilan pendekar Tapak Suci di acara Seminggu di Probolinggo (Semipro) pada hari kedua Ahad (1/9/2019). Tampk hadir Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo Drs Masfu’.
Para pendekar Tapak Suci tampak gagah dan tegap. Diawali dengan gerakan penghormatan kepada penonton. Lantas mereka memulai gerakan jurus-jurus andalan.
Pertama, jurus Bayuangga. Tepuk tangan penonton langsung menggetarkan stadion saat jurus ini ditampilkan. Jurus ini diciptakan para pendekar Tapak Suci pada tahun 2000. Menggambarkan angin, anggur, dan mangga. Jurus ini pengembangan dari jurus-jurus yang ada. Hanya ada di Kota Probolinggo.
Kedua jurus gabungan antara ikan terbang dengan harimau. Ketiga, jurus tunggal baku IPSI. Keempat jurus ganda putra. Kelima, jurus ganda putri. Sorak bergemuruh lagi ketika penonton menyaksikan adegan bantingan dalam jurus ganda ini.
Pelatih Moh. Alfi Sahrin Kdr dan Sulaiman KMdy menyampaikan, di luar dugaan hanya dalam waktu sepuluh hari anak-anakbisa tampil luar biasa di pentas ini.
”Awalnya bimbang dalam waktu yang pendek, apa mungkin menguasai lima jurus. Ternyata bisa. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi pelatih,” jelasnya. (*)
Penulis Hanafi Editor Sugeng Purwanto