PWMU.CO – Tak biasanya tamu yang berkunjung di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik datang sepagi ini. Lazimnya, tamu tiba paling pagi pukul 08.00 WIB. Tapi rombongan kepala sekolah dan lima guru SD Muhammadiyah 6 Surabaya ini sudah mruput tiba di sekolah yang berlokasi di Jalan Amuntai Nomor 1 GKB Gresik sejak 06.30 WIB, Rabu (4/9/19).
“Kita ingin mengamati bagaimana penyambutan English Password di SDMM,” kata Anisah Herawati SPdI soal alasan rombongan datang pagi. Ia hadir bersama Kepala Sekolah Munahar SPd serta guru lainnya yaitu Badriyah SPd, Hafshoh SPd, Imam Masyhuri SPd, dan Puspitawati SPd.
Sebenarnya, tujuan awal mereka untuk studi banding tentang International Class Program (ICP). Tetapi setelah berada di SDMM, banyak kejutan yang membuat objeknya melebar. Bahkan Munahar yang sedianya hanya berniat mengantar dan ingin langsung pulang, mengurungkan niatnya.
“Saya tidak jadi pulang lebih dulu, ternyata banyak yang membuat saya tertarik untuk berdiskusi,” ujar ia di sela obrolannya dengan Kepala SDMM Ahmad Faizun tentang manajemen sekolah.
Selain diskusi tentang pelaksanaan ICP di SDMM, Munahar dan rombongan juga berkesempatan mengobservasi pembelajaran di beberapa kelas. “Guru di sini ngajarnya santai, gak teriak-teriak,” ujar salah satu dari mereka.
Beragam materi pembelajaran ICP mereka amati, mulai dari pembelajaran Science di kelas I tentang Part of Plant sampai praktik Science Project Presentation di kelas V. Setelah tuntas melihat pembelajaran di beberapa kelas ICP, rasa penasaran mereka pun beralih ke kelas reguler. Maka, kunjungan pun berlanjut menuju beberapa kelas reguler.
Di tengah proses observasinya, rombongan sempat menanyakan ruang guru. Mereka agak terkejut saat mengetahui SDMM tidak punya ruang guru. Keterkejutan mereka bertambah saat mengetahui aktivitas guru kelas yang tak putus mendampingi siswanya sejak pagi, istirahat, olah raga, shalat, makan siang, sampai waktu pulang tiba. Itulah mengapa SDMM tak menyediakan ruang guru.
Waktu masih menunjukkan pukul 11.00 saat mereka telah selesai keliling kelas. Sambil beristirahat, mereka menantikan waktu Dhuhur tiba. Tak lama, lonceng tanda shalat Dhuhur pun berbunyi. Rombongan mengamati persiapan anak-anak menuju masjid dari lantai 2. Tampak seluruh siswa mulai keluar dari kelas masing-masing. Ada yang menuju tempat wudlu, ada pula yang menuju dining room (ruang makan). “Keluar kelas pun gak berebut ya,” ucap Anisah lirih.
Munahar dan rombongan turut serta shalat Dhuhur berjamaah di masjid. Sebelumnya, Hafshoh sempat menanyakan apakah siswa SDMM bisa tertib saat shalat bersama jamaah lain. Karena itu mereka mengikuti hingga kultum Dhuhur usai.
Rombongan juga sempat menyaksikan kegiatan makan siang siswa di dining room. Mereka terkejut dengan konsep family style yang diterapkan. “Jadi tiap meja ada leadernya ya,” ujar Munahar saat menyaksikan makan siang siswa kelas I.
Dalam sesi diskusi, Munahar ingin tahu lebih jelas bagaimana SDMM melakukan pembelajaran adab dan pembiasaan. Ia dan rombongan terkejut saat mengetahui pembiasaan adab di SDMM diajarkan selama satu pekan efektif dalam rangkaian kegiatan Mengenal Lebih Dekat (Melekat) tiap awal tahun pelajaran baru dimulai.
Tak hanya itu, Puspitawati mengaku penasaran dengan siswa kelas I yang betah belajar di sekolah hingga pukul 15.30 WIB. “Kok bisa gak bosan di sekolah ya?” tanya dia.
Tak terasa kegiatan kunjungan telah berlalu selama tujuh jam. Pukul 13.30, rombongan pamit kembali ke Surabaya. Munahar menyampaikan, pihaknya akan mendiskusikan kembali apa-apa yang telah dilihat di SDMM. “Kami juga mohon izin jika nanti ada yang kami terapkan di sekolah kami,” ungkapnya. (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.