PWMU.CO – Komunitas Seni Rupa SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik yang menamakan dirinya Power Art telah berhasil menyelesaikan proyek mural yang dipesan Herbal Life di Jalan Kalimantan Gresik Kota Baru (GKB), Sabtu (7/9/19).
Proyek mural dikerjakan oleh enam siswa Smamsatu. Yaitu Ahmad Yoni Risal SPd. Keenam siswa itu adalah Faza Faidus Zaka (kelas XI ICP), Akmal Lauzano Addimasyqi dan Ilham Juniar Pharmadie (kelas XI MIPA 4), Galuh Kirana Novia Putri (kelas XII IBBu), Amalia Putri Zaharani dan Amalia DewiNur Handayani (kelas X MIPA 3).
Mural yang dipesan Herbal Life sepanjang tiga meter itu membutuhkan waktu pengerjaan empat hari. “Sebenarnya tergantung detailnya untuk menyelesaikan. Hanya dihitung panjangnya saja. Sedangkan tingginya tidak dihitung.” Tapi kadang customer memberi harga sekian, kita juga menerima,” ujar Faza Faidus Zaka.
Dia menjelaskan, beberapa warna cat primer yang dibutuhkan dalam mengerjakan mural, adalah merah, kuning, biru, hitam, dan putih. “Tergantung permintaan customer,” ujarnya.
Selain itu, sambungnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya kekentalan cat. “Kalau terlalu encer bisa menetes, sebaliknya, kalau terlalu kental mengecatnya terasa berat,” ungkapnya.
Dia mengaku seneng dan bisa dinikmati ‘pekerjaan’ itu “Karena menggambar itu dari hati,” ucapnya.
Pembina Power Art Smamsatu, Ahmad Yoni Risal SPd, mengatakan mural ini ajang pembelajaran. “Dikerjakan setelah pulang sekolah sampai jam delapan malam,” ujarnya.
Guru Pendidikan Seni Smamsatu itu menjelaskan, Power Art beranggotakan 40 siswa, termasuk alumni. “Tugas alumni adalah membantu pengerjaan dan belajar tanggung jawab mengawasi adik-adiknya,” jelas dia. Menurutnya tidak ada yang instant. Semua perlu proses, “Agar hasilnya semakin baik,” ujarnya.
Yoni menyampaikan, kegiatan seni mural ini akan terus berlanjut, karena beberapa permintaan customer yang akan dikerjakan beberapa hari ke depan.
“Alhamdulillah, selain anak-anak punya uang saku tambahan, jiwa seni mereka semakin terasah,” ucapnya penuh syukur. (*)
Kontributor Estu Rahayu. Editor Mohammad Nurfatoni.