PWMU.CO -Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Learning Express (LeX). Pesertanya mahasiswa dari Singapura dan Jepang.
Lokasinya di Dusun Beteng, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo. Selama sepuluh hari, Senin-Jumat (9-20/9/2019).
Divisi Penerbitan Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Budi Nugroho SIP menyampaikan, program KKN LeX tahun ini diikuti 67 mahasiswa.
Sebanyak 27 mahasiswa Singapore Polytechnic, 12 mahasiswa Kanazawa University Jepang dan 28 mahasiswa UMY sebagai pendamping kegiatan.
”Ada dua fokus program yang akan dilaksanakan di Dusun Beteng, yaitu di bidang pariwisata dan pertanian,” jelas dia.
Dia menyebutkan, sari salak salah satu produk pertanian warga masyarakat dusun. Peserta KKN membantu proses pengembangan, promosi, produksi dan marketing. Agar produk sari salak memiliki nilai jual di pasar.
”Kami berharap peserta KKN LeX ini bisa belajar bersama dengan masyarakat, membaur serta betah tinggal di lingkungan desa yang sederhana,” kata Budi Nugroho saat pembukaan KKN LeX di Ruang Sidang AR Fachrudin B, Kampus Terpadu UMY, Selasa (10/9/2019).
Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK UMY Hilman Latief MA PhD menyampaikan, mahasiswa dapat mengeksplor lebih dalam lagi tentang kebudayaan dan lingkungan masyarakat Jawa Tengah. Bukan hanya di Yogyakarta. ”Misalnya tentang nilai-nilai kejawaan yang ada di masyarakat,” terang Hilman Latief.
Bagi Hilman Latief, ini merupakan kerja sama yang saling menguntungkan untuk mahasiswa dari Indonesia, Singapura, dan Jepang. ”Karena di situ mereka dapat belajar bersama untuk memecahkan permasalahan sosial budaya dan sosial ekonomi,” katanya.
Sebagai orang Asia, sambung dia, harus memiliki perasaan saling memahami satu sama lain. Jangan sampai seperti Asia bagian tengah yang diliputi perang, kemiskinan, dan saling menjatuhkan.
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto