PWMU.CO – Para siswa Sekolah Dasar Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany), Kebomas, Gresik, berlarian menuju tegalan yang berada di samping sekolah, Jumat (13/9/19) pagi.
Dengan memakai seragam Hizbul Wathan mereka bermain di lahan berukuran 10×20 meter persegi itu. Tegalan yang dikelilingi pohon mangga itu telah dipanen hasilnya beberapa waktu lalu.
Usai bermain, Koordinator Kurikulum SD Almadany Lilik Isnawati menyampaikan pesan kepada mereka. “Anak-anak, Indonesia memiliki beragam suku bangsa, termasuk di dalamnya Papua yang baru-baru ini bergolak akibat isu yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Oleh karena itu, sambungnya, mari kita tunjukkan sikap kepeduliaan kita terhadap Papua dengan membuat dan memakai asesoris dari alam.
Kontan para siswa itu bergegas mencari bahan dari alam, seperti rumput-rumputan, daun-daunan, pelepah pisang kering, atau ranting kayu kering, yang ada di sekitar tegalan.
Dengan dibantu para guru, mereka merangkai bahan-bahan alam itu menjadi ikat kepala, gelang, maupun perisai.
Saiza Nur Maulidayanti, siswa Kelas I Mentari, membuat ikat kepala dari pelepah pisang dan dihias rerumputan di tengahnya. Lain lagi dengan Khansah Sabiha, siswa Kelas I Pelangi. Dia membuat topi dan selendang dari pelepah pohon pisang yang kering.
Sesudah semua siswa memakai atribut dari bahan alam, mereka diajak menari sembari diringi Yamko Rambe Yamko, lagu khas Papua.
Kepala SD Lamadany Drs AH Nurhasan Anwar MPd menyampaikan harapannya atas kegiatan ini. “Anak-anak diajarkan kepedulian terhadap keberagaman suku bangsa dan makna Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya. (*)
Kontributor Mahfudz Efendi. Editor Mohammad Nurfatoni.