PWMU.CO –Tim dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) warga Pondok Pesantren Alhamdaniyah Desa Siwalan Panji Kecamatan Buduran. Tujuannya menerapkan hidup bersih dan sehat.
Hasil kegiatan PKM dipaparkan oleh Ketua Pelaksana Nurul Azizah SKeb Bd MKeb di Ruang Rapat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Umsida, Jumat (13/09/19).
Anggota tim lainnya Paramitha Amelia SST MKeb, dosen Prodi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), dan M Abror SP MM, dosen Prodi Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi (FSaintek).
PKM ini dilaksanakan sejak bulan Juni 2019 didanai Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Sebelum program dijalankan tim dosen melakukan observasi dulu suasana kehidupan pondok.
”Hasil observasi di lapangan, pola hidup bersih di Pondok Pesantren Alhamdaniyah masih kurang optimal. Akibatnya santri rentan terserang penyakit seperti gangguan nutrisi, penyakit kulit hingga penyakit menular seperti hepatitis,” kata Nurul Azizah.
Di pondok ini, sambung dia, belum ada kegiatan seperti pendidikan kesehatan atau kegiatan untuk meningkatkan wawasan serta upaya penerapan hidup bersih dan sehat,” tambahnya.
Dengan latar belakang seperti itu tim dosen lantas memberikan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat. Bentuknya memberikan pelatihan pola hidup bersih dan sehat, menanam tanaman hidroponik, menerapkan pembuangan limbah dengan benar. Juga memberikan peralatan penunjang fasilitas kebersihan.
Sebanyak 130 santri pondok mengikuti pelatihan. Mereka menyanggupi untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta sanggup melanjutkan budi daya tanaman hidroponik seperti yang telah diajarkan dosen Umsida.
Setelah berjalan dua bulan hasilnya pun tampak. Ketua Pondok H Hamdani SE mengakui senang dan berterima kasih pada tim PKM Umsida.
”Kedatangan dosen Umsida ke pondok ini, fasilitas pondok menjadi lebih baik, lingkungan bersih dan para santri juga bia menerapkan pola hisup sehat,” tutur Gus Hamdani,sapaan akrabnya.
”Sekarang ada tanaman hidroponik yang membuat tempat menjadi nyaman dan tanamannya dapat dimakan untuk para santri.,” kata pria 44 tahun ini. (*)
Penulis Hesty Editor Sugeng Purwanto