PWMU.CO – Sebanyak 153 siswa kelas IV sampa VI SD Muhammadiyah 1 Wringimanom (SD Muwri) Gresik menggambar karikatur Bacharuddin Jusuf Habibie, Sabtu (14/9/19).
Peserta memulai membuka buku gambarnya, menyiapkan krayon dan memulai menggambar karikatur Habibie yang sudah dicontohkan serta menyisipkan pesan atau doa di samping karyanya.
Setelah selesai peserta foto bersama sambil menunjukkan karyanya. “Saya kagum dengan ketekunannya dalam beribadah. Beliau juga pintar dan orang Indonesia yang bisa membuat pesawat, namanya dipuja oleh negara lain. Saya ingin sepertinya,” Indah Nur Aisyah, siswa kelas VI.
Ketua pelaksana kegiatan Miftakhul Muzdalifah SPd menyampaikan kepada siswa tujuan diadakan kegiatan ini sebagai sikap bela sungkawa atas meninggalnya Mr Crack, sebutan Habibie sebagai penemu teori keseimbangan pada sayap pesawat terbang.
Miftah menceritakan, sewaktu SD dia juga mengidolakan sosok BJ Habibie. “Setiap kali ditanya kalau besar mau jadi apa, pasti jawabannya, ‘Mau seperti BJ Habibie’,” ujarnya menjelaskan.
Perjuangan Habibie yang menginspirasi disampaikannya kepada peserta. Mulai dari Habibie mendapat beasiswa luar negeri hingga menciptakan pesawat terbang. Juga disampaikan kebiasaan Habibie yang rajin puasa Senin-Kamis dan membaca Alquran.
“Luar biasanya dari sosok Pak Habibie adalah pengabdiannya kepada Negara Indonesia. Di saat keahliannya yang dapat menciptakan teknologi canggih berupa pesawat terbang dihargai mahal oleh negara Jerman, beliau lebih memilih untuk kembali mengabdikan diri kepada negara demi kemajuan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Miftakhul Muzdalifah menjelaskan, kegiatan ini juga termasuk salah satu aplikasi dari program ekstrakurikuler melukis yang ada di SD Muwr1. “Juga untuk mengenang jasa Habibie,” ujarnya.
Pada akhira acara Kholiq Idris SPd, kepala sekolah, berharap kepada siswa SD Muwr1 bisa terinspirasi dengan ketekunan dan kehebatan Presiden Republik Indonesia ketiga yang wafat pada Rabu (11/9/19) lalu.
“Semoga kelak ada dari siswa kami ini yang bisa menggantikan beliau dan mengharumkan nama bangsa di hadapan bangsa lain,” harapnya. (*)
Kontributor Kusmiani. Editor Mohammad Nurfatoni.