PWMU.CO – Meski sebuah keniscayaan tetapi kematian dan hal-hal yang berkaitan dengannya seringkali ditakuti. Tak terkecuali soal perawatan jenazah, meskipun sebatas praktik pembelajaran. Tapi tidak dengan anak-anak ini. Mereka dengan antusias mengikuti pembelajaran dan praktik bagaimana merawat jenazah sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Itulah yang terjadi ketika santri-santriwati Kelas 4 Taman Pendidikan Alquran (TPA) Aisyiyah Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, sedang mengikuti kegiatan Pondok Ramadhan dengan materi perawatan jenazah, pada Kamis (23/6) sore.
(Baca: Hebohnya Siswa Ketika Praktik Mengkafani Jenazah) dan Meski Banjir, Peserta Pelatihan Rawat Jenazah Gresik Membludak)
Dengan dibimbing Muthobiatul Hasanah, salah satu anggota tim penanganan jenazah Muhammadiyah-Aisyiyah Desa Bulubrangsi, para santri itu asyik mengikuti proses pembelajaran perawatan jenazah dengan menggunakan boneka sebagai modelnya.
Direktur TPA Aisyiyah Maslahul Falah mengatakan, meskipun merawat jenazah adalah kewajiban khifayah, artinya kalau sudah ada yang menangani maka gugur kewajiban bagi Muslim yang lain, tetapi ilmu merawat jenazah tetap harus diajarkan pada tiap Muslim. “Dan ilmu ini harus diturunkan pada generasi kita, termasuk pada anak-anak,” katanya.
(Baca juga: Pelajar ini Temukan Arti Kebahagiaan dengan Cara Memberi dan Kesuksesan Pendidikan Anak Perlu Peran Orangtua, selain Sekolah)
Selain materi perawatan jenazah, pada Pondok Ramadhan yang sudah berlangsung sejak tahun 2010, diberikan pula materi irama mengaji Alquran dengan tartil dan tajwid, bimbingan menggambar dan bikin bros.
Falah berharap, kegiatan Pondok Ramadhan ini mampu mendidik, membekali, dan meningkatan kapasitas kepribadian santri untuk bekal kehidupan dewasa mereka. “Ini sekaligus sebagai ajang pengkaderan.” (MN)