PWMU.CO – SMP Sekolah Pesantren Entrepreneur Al Maun Muhammadiyah (SPEAM) Kota Pasuruan berhasil meraih Juara Umum I Tingkat SMP/MTS Sederajat dalam Kejuaraan Nasional Open Tournament Pencak Silat Tugu Muda Champonship II Tahun 2019 yang digelar di GOR Pandanaran, Wujl, Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu-Ahad (14-15/9/19).
Pimpinan SPEAM Dadang Prabowo menjelaskan, dari 40 santri yang diberangkatkan dalam kejuaraan itu, 9 santri meraih juara I, 10 santri mendapat juara II, dan 21 santri menggondol juara III. “Ini benar-benar prestasi yang membanggakan,” ucapnya.
Kemenangan ini tak lepas dari kesiapan mereka sebelum berangkat, seperti dikatakan sang pelatih Jamaludin, “Santri dan santriwati aktif berlatih keras.”
Hal itu juga diungkapkan Nur Najman Marzuki MA, Pimpinan Pesantren Bidang Pengasuhan Santri, dalam sambutan pemberangkatan, Jumat (13/9/19).
“Semua santri yang ke Semarang ini adalah orang-orang pilihan dan para juara. Mereka diikutkan untuk melatih dan mengasah mental, serta menambah jam terbang,” ujarnya.
Semakin sering mengikuti kejuaraan. sambungnya, maka semakin menguatkan mental tanding dan memacu semangat untuk selalu menjadi yang terbaik.
Nur Najman bangga jika santrinya berprestasi di bidang Pencak Silat. “Sebagaimana saya bangga pada prestasi para santri dalam hafalan Alquran, kecakapan berbahasa Arab, dan kreativitas dalam berwirausaha,” ujarnya.
Prosesi pemberangkatan yang berlangsung khidmat tersebut terbukti menjadi energi tersendiri bagi para santri. Sebagai kontingen Tapak Suci Pimda 038 Kota Pasuruan, mereka telah berhasil mengharumkan nama, bukan saja SPEAM, tapi juga Kota Pasuruan.
“Saya sangat terharu dan bangga atas semangat dan prestasi anak-anak,” ujar Jamaludin yang ikut mendampingi kontingen selama di Semarang.
Menurut Dadang Prabowo, dengan prestasi ini, pendidikan ilmu pengetahuan, teknologi, kewirausahaan, penguatan iman dan takwa, serta ketrampilan berbahasa yang ditunjang dengan penguatan kesehatan fisik benar-benar terwujud di SPEAM Kota Pasuruan. (*)
Kontributor Dian Rahmawati. Editor Mohammad Nurfatoni.