PWMU.CO – Adalah pengalaman berharga bisa belajar bahasa Jepang langsung kepada Dean of Departement of Bussines and Informatics Extension Program for International Language and Culture di Tsukuba Gakuen University Jepang, Profesor Kanakubu Noriko.
Seperti yang dialami 29 siswa Siswa SMP Muhamamdiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas), Rabu (19/9/2019). Kanakubu terjun langsung memberikan pembelajaran tentang Japaness Language dan budaya berkomunikasi antarmanusia, baik dengan teman sebaya atau orang yang lebih tua yang ada di Jepang.
Pada pembelajaran itu, Kanakubu dibantu oleh tiga mahasiswa untuk menjadi model, coach, dan teman belajar yang berlangsung kurang lebih dua jam itu. Suasana belajarnya menjadi menarik. Mereka terlihat saling akrab antarsiswa Spemdalas dan mahasiswa dari kampus yang terletak di Ibaraki Jepang ini.
Ryu Washida, Harada Sora, dan Nemoto Aya—tiga siswa semester pertama dari Tsukuba Gakuin University—ini yang menjadi patner belajar peserta Spemdalas Study in Japan. Mereka dengan penuh semangat memandu dan melatih siswa Spemdalas.
Setiap petunjuk dari Kanakubu diberikan, disampaikan dengan penuh keceriaan sehingga ruang kuliah di gedung lantai dua benar-benar hidup dan interaktif.
“Seitotachi chiminasan wa kasikoku, sekkyokutekini komunikeshon wo torou to site itanode tanosiku yoi funikino jyugyouga dekimasusita. (Anaknya pintar dan semangat berkomunikasi jadi suasana menjadi rame dan hidup belajarnya),” kata Harada Sora saat ditanya PWMU.CO usai kegiatan.
Sama halnya dengan Ryu Washida atau yang biasa dipanggil Washy. Mahasiswa ini sering mengajak siswa highfive atau dengan kata-kata humor sehingga tampak terjalin keakraban di antaranya. Bahkan menjelang pulang pun dalam suasana hujan rintik-rintik mereka masih saling berkomunikasi dan bercanda.
Sementara itu, Athalla Rezky Saptriano merasa senang bisa belajar dan berkomunikasi langsung dengan orang Jepang. “Seru dan lucu, meski sudah belajar bahasa Jepang 2-3 bulan sebelum berangkat, tapi belajar di sini lebih jelas dan menggembirakan,” kata siswa Spemdalaa kelas VIII D ini.
Lain halnya dengan Maulana Raffy Azizi. Siswa pecinta basket ini mengatakan telah terjadi proses saling belajar bahasa di antara dua negara Indonesia-Jepang. “Kami juga mengajak Sora dan Washy bicara bahasa Indonesia, seperti: ayo makan, selamat malam, dan sebagainya. Mereka lucu kalau melafadzkan (logatnya),” ujarnya sambil tersenyum
Pada akhir sesi pembelajaran ketiga mahasiswa Tsukuba Gakuin University itu mengajak siswa Spemdalas untuk membuat tulisan kanji dan karya origami sesuai kesukaan masing-masing. (*)
Kontributor Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.