PWMU.CO – Era revolusi industri 4.0 menuntut sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk lebih unggul. Hal ini untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang siap berkompetisi dengan bangsa lain.
Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Baedhowi MSi dalam pembukaan Muhammadiyah Education (ME) Awards 2019 di hall dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (21/9/19).
Untuk membentuk sekolah yang unggul, ada lima kualitas yang harus ditingkatkan. Pertama, kualitas iman dan takwa. “Pendidikan Muhammadiyah harus mengaplikasikan iman dan takwa dalam aksi dan perbuatan keseharian,” ujar Baedhowi.
Kedua, kualitas berpikir kritis. Kualitas berpikir kritis merupakan aspek penting berkompetisi dengan bangsa lain. Selanjutnya, kualitas berkarya, kualitas bekerja, dan kualitas dalam menghadapi kehidupan.
Prinsip 5K tersebut juga merupakan amanah Bapak Teknologi Indonesia yang baru berpulang, Bacharuddin Jusuf Habibie. Prinsip tersebut akan tercapai bila pendidikan Muhammadiyah terus meningkatkan kualitas pendidikannya.
5K perlu didukung dengan komitmen dan kompetensi. “Ini prinsip untuk melawan kemiskinan dan kebodohan,” tegas Baedhowi.
ME Awards bagi Baedhowi merupakan implementasi proses peningkatan pembelajaran di Muhammadiyah. Prestasi dalam mendidik dan manajemen sekolah merupakan sedikit di antara indikator-indikator penialain ME Awards.
Atas indikator-indikator tersebut, sebanyak 17 sekolah dinobatkan sebagai Inspiring School dan Excellent School. Ke-17 sekolah tersebut ialah SMAM 10 GKB Gresik, SDM 1 Jember, MTsM 2 Pondok Karangasem Paciran Lamongan, SDM 9 kota Malang, SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban.
SDM 4 Kota Malang, SD al-Kautsar Pasuruan, SDM 8 kota Malang, SMAM 4 Surabaya, MTsM 3 Yanggong Ponorogo, SMPM 10 Sidoarjo, SDM Plus Tamansiswa, SMKM 2 Ponorogo, MIM 3 Ngunut, MTsM 1 Ponorogo, dan SMPM 3 Jetis Ponorogo. (*)
Kontributor Isnatul Chasanah. Editor Mohammad Nurfatoni.