PWMU.CO – Awalnya semua berjalan lancar. Dua rombongan bus berjalan beriringan sejak Subuh dari SD Muhammadiyah 4 Pucang (SD Mudipat) Surabaya menuju Malang, Sabtu (21/9/2019).
Hingga 1,5 jam kemudian, satu bus membuat penumpangnya khawatir. Tepatnya setelah berjalan beberapa kilometer melewati tol Pandaan.
Tiba-tiba Bus 1 keluar asap dari bagian mesin belakang kendaraan. Sontak semua penumpang cemas dan panik. Bus berhenti di pinggir jalan tol. Sopir menyuruh penumpang keluar.
Langsung diputuskan penumpang dibagi-bagi. Sebagian naik Bus 2. Sebagian lagi ikut mobil wali murid yang ikut mengiringi.
Itulah perjuangan kontingen SD Mudipat menuju ajang ME Award di Universitas Muhammadiyah Malang Subuh tadi. Ajang ini bukanlah hal yang pertama diikuti. Sejak diadakan pertama kali hingga kini, Mudipat selalu juara umum tingkat SD.
Tahun ini Sekolah Teladan Nasional ini membawa 90 murid. Rinciannya peserta lomba IPA-Sains 9 siswa, Ismu in Arabic 5 amak, Ismu in English 11 siswa, Matematika 11 siswa, Robotika 23 siswa.
Sementara lomba Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 13 guru, Inovasi Media Pembelajaran (Inobel) 6 guru, majalah sekolah 2 guru dan selebihnya peserta konferensi, pelatih, dan pendamping lomba.
”Semoga dengan kejadian ini semakin menumbuhkan jiwa petarung tangguh dan bisa membawa pulang juara umum untuk kesekian kalinya,” kata Kepala SD Mudipat M. Syaikhul Islam MHI. (*)
Penulis Azizah Editor Sugeng Purwanto