PWMU.CO – Ada 19 majalah sekolah yang mengikuti lomba dalam Muhammadiyah Education (ME) Awards 2019 yang digelar di Dome UMM, Sabtu (21/9/19).
Di antara majalah-majalah itu, ada yang menarik perhatian PWMU.CO. Yaitu Majalah Kalam SMAM 1 Babat Lamongan. Menurut salah satu anggota dewan redaksinya, Muhammad Ariiq Setiawan, majalah yang terbit tiap semester ini diproduksi sepenuhnya oleh siswa.
Siswa kelas XII itu menjelaskan, mulai dari pemilihan tema sesuai isu terbaru, pembagian tugas peliputan dan penulisan dipimpin oleh pemimpin redaksi. Editor dan layouter bertugas finishing sebelum majalah dicetak ke percetakan. “Semuanya dikerjakan siswa. Ada juga tim marketing yang mencari iklan dengan mengajukan proposal ke luar sekolah,” terang Ariiq di hadapan juri.
Tahun ini, ujarnya, merupakan tahun pertama mengikuti lomba majalah. “Meski tetap terbit tiap semester, majalah Kalam sempat vakum beberapa waktu mengikuti lomba tahunan ini,” ujarnya.
“Persiapannya lancar untuk presentasi. Targetnya semoga juara,” ujar siswa yang akan berakhir masa tugasnya sebagai anggota dewan redaksi pada Januari mendatang.
Nadjib Hamid MSi, Pimpinan Umum Majalah Matan yang bertindak sebagai juri lomba majalah banyak memberikan masukan pada pada dia.
“Nama majalahnya Kalam, di halaman pertama ada rubrik Salam dari pemimpin redaksi. Coba kalau rubrik ini diganti namanya jadi Kalam Redaksi, lebih bagus itu,” sarannya pada Ariiq saat presentasi.
Selain Ariiq, kisah unik lainnya datang dari SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo. Ahmad Bagus Hendri Kurniawan, guru yang sehari-hari mengajar matematika justru harus presentasi produk majalah sekolah “Musasi”.
“Saya baru terjun belajar jurnalistik lewat majalah ini. Sudah tertarik sejak kuliah, tapi baru belajar sekarang,” ungkapnya.
Majalah Musasi sudah terbit sembilan kali. Majalah yang terbit tiap semester ini terbilang eksklusif karena punya desainer grafis khusus.
“Kami tidak ambil gambar di internet, tapi seluruh desainnya adalah karya guru seni budaya yang memang jago gambar,” terangnya.
Harapan Bagus agar majalahnya menang cukup tinggi. Pasalnya, di tahun sebelumnya, majalah Musasi sudah meraih urutan empat. “Ada 19 peserta, targetnya kali ini masuk tiga besar,” harapnya. (*)
Kontributo Isnatul Chasanah. Editor Mohammad Nurfatoni.