PWMU.CO –Mahasiswa baru Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya mengikuti Orientasi Pendidikan (Ordik) Tahun Akademik 2019-2020 di Gedung At Tauhid Tower, Ahad (22/9/2019).
Tahun ini jumlah mahasiswa Pascasarjana UMSurabaya sebanyak 46 orang dalam negeri dan dua mahasiswa asing dari Thailand. Mereka mengikuti Program Studi Pendidikan Islam, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Hukum Ekonomi Syariah.
Direktur Pascasarjana UMSurabaya Prof Abd Hadi MAg dalam sambutannya mengatakan, perkuliahan S2 berbeda dengan S1.
”Kita mengkaji ulang ilmu di dunia S1 dengan model yang berbeda,” ujarnya. ”Dosen di S2 tugasnya membimbing, bukan mengajari seperti halnya di tingkat SD, SMP atau SMA.”
Dia berharap ilmu yang dicari akan didapatkan dan yang terpenting bermanfaat. ”Saya belum pulang ke desa, kalau kembali ke desa mungkin saya akan macul. Tapi saya di sini juga macul, macul pakai bolpen,” ujar Abdul Hadi yang asli Desa Pangean Maduran Lamongan.
Sekretaris Pascasarjana UMSurabaya Dr M Arfan Muammar SPdI MPdI menambahkan tentang kegiatan akademik mencakup struktur organisasi, visi misi dan tujuan, mekanisme KRS online, website dan medsos, publikasi artikel dan tesis.
”Mahasiswa Pascasarjana harus menerbitkan jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau diterbitkan di jurnal internasional. Ini sesuai dengan edaran Ristek Dikti,” kata Arfan.
Arfan meminta mahasiswa memfollow website kampus atau menambahkan sebagai teman agar kalau sudah lulus lantas ada informasi, program atau berita tentang pascasarjana, mahasiswa akan tahu.
Setelah pemaparan tentang akademik pascasarjana dilanjutkan dengan Bagian Keuangan oleh Nuh Musthafa MHes, bendahara Pascasarjana. Semua hal terkait biaya maupun alur pembayaran dibahas detail di dalamnya.
Nuh mengatakan agar mahasiswa memperhatikan betul skema dan alur pembayaran yang telah disampaikan agar tetap menjadi mahasiswa sah universitas.
Dilanjutkan dengan penjelasan kurikulum dan sebaran mata kuliah oleh ketua Program Studi. M. Fazlurrahman Hadi, Lc MpdI, sekretaris Prodi Pendidikan Islam, menambahkan pemaparan dari Prof Dr Moch Tolchah, ketua Prodi, dengan mengungkit kendala yang kerap ditemuinya pada mahasiswa semester tiga ketika mulai menulis jurnal atau proposal tesis. Banyak mahasiswa yang mengeluh dengan alasan belum menemukan judul.
”Loh, jangan bingung mencari judul, carilah masalah dulu, bukan masalah untuk bertengkar ya!” ungkap Fazlurrahman disambut derai tawa peserta.
Dia memberi tips untuk memulai menulis tesis. Pertama itu cari masalah atau problem. Berangkat dari problem nanti akan menemukan judul. ”Tidak ada yang terlahir bodoh yang ada adalah terlahir malas,” katanya.
Dosen lulusan Al Azhar Mesir itu mengatakan pentingnya niat, menjaga harapan untuk lulus tepat waktu. ”Karena mahasiswa yang baik bukan hanya unggul dalam akademik tapi juga lulus tepat waktu,” katanya menutup sambutannya.
Dilanjutkan oleh program studi PBSI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) oleh Ngatma’in MPd, Sekprodi PBSI. Dia menyampaikan, tahun ini ada dua mahasiswa Thailand dalam prodi ini. Namun karena terkendala visa masih berhalangan hadir di acara Ordik.
Penjelasan dilanjutkan juga dengan prodi HES (Hukum Ekonomi Syariah) oleh Dr Isma Swadjaja MM CFP, Kaprodi HES. (*)
Penulis Kiki Cahya Muslimah Editor Sugeng Purwanto