PWMU.CO – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Surabaya mengadakan aksi tuntutan ke DPRD Kota Surabaya, Kamis (26/9/19).
AMM Surabaya yang hadir meliputi Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Nasyiyatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Mereka berkumpul di Gedung Dakwah Jl. Wuni lalu berjalan kaki ke DPRD Jl. Yos Sudarso. Aksi ini mendapat kawalan polisi.
Peserta demonstrasi 700 orang. Berkumpul di depan Gedung DPRD mereka langsung orasi mengajukan enam tuntutan.
Ketua IPM M. Nur Sugianto memimpin orasi berdiri di atas mobil pikap yang membawa sound system. ”AMM mengajukan enam tuntutan. Yaitu menolak dan batalkan UU KPK, menolak RUU KUHP, menolak RUU Pertahanan, mendesak penyelesaian konflik Papua, mendesak penyelesaian Karhutla, menolak kenaikan iuran BPJS,” teriaknya.
“Kami, adik-adik IPM Surabaya turut prihatin dengan kondisi bangsa saat ini,” ujar M. Nur Sugianto saat orasi. Ketua Umum IPM Surabaya ini mengatakan semua elemen harus bersatu demi kemenangan rakyat.
Ia prihatin dengan kesewenangan pemerintah yang bertolak belakang dengan amanat rakyat. “Kita harus melawan. Kita lawan demokrasi yang dikebiri, kita lawan reformasi yang dikorupsi. IPM Jaya!”, tegas Sugi.
Pelajar Muhammadiyah ini turut serta setelah mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) di sekolah. Ketua Bidang Organisasi IPM Surabaya, Fernanda Marnitio Pratanu menyatakan PD IPM Surabaya telah mengeluarkan instruksi pengerahan massa sejak Selasa (24/09/19).
“IPM sudah bikin instruksi, meskipun kurang maksimal karena masih ada yang UTS siangnya,” ungkapnya.
Kemudian pimpinan AMM mendesak bertemu pimpin DPRD. Tapi hari ini bertepatan dengan pelantikan Ketua DPRD Baktiono periode 2019-2024 sehingga tak ada yang menemui. Massa AMM ini kemudian bergerak ke DPRD Jatim bergabung dengan demonstrasi lainnya. (*)
Penulis Syahroni Nur Wachid, Hamzah Editor Sugeng Purwanto