PWMU.CO –Di sela demonstrasi mahasiswa di Gedung DPR dan berbagai kota pada Senin-Rabu (23-25/9/2019) yang panas dengan gas air mata dan bentrokan ternyata terbaca poster-poster lucu yang dibawa pengunjuk rasa.
Demonstrasi ini dipicu oleh pengesahan RUU KPK oleh DPR dan ditandatangani Presiden Joko Widodo. UU KPK baru ini dinilai melemahkan kerja lembaga itu untuk memberantas korupsi. Tuntutan lain juga merembet pembatalan RUU KUHP, dan minta kepedulian pemerintah menangani kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan.
Tulisan poster lucu dan kreatif itu banyak dipotret netizen lalu di-upload ke media sosial sehingga menjadi viral dan menggelitik. Isinya bernada sindiran terhadap pemerintah. Nadanya seolah-olah romantic dan melankolis.
Contohnya tulisan ini. Jangan matikan keadilan! Matikan saja mantanku. Sebuah pesan untuk penegakan hukum.
Ada lagi poster berbunyi Tuhan tidak tidur, pemerintah yang ketiduran menyindir pemerintah yang tidang tanggap menyelesaikan masalah bangsa.
Tulisan yang membuat terpingkal ini dia. Undang-undangmu lebih kejam daripada undangan mantan. Disusul ungkapan hati yang tampak melankolis ini. Aku kira yang lemah cuma hatiku, ternyata KPK juga.
Ungkapan senada juga cukup banyak seperti Cukup cintaku yang kandas. KPK jangan. Atau yang ini. Pak Jokowi padamkan hutan, jangan KPK.
Kalimat di pamflet Reformasi digigit tikus pernyataan kritikan pemerintah yang lahir dari reformasi ini digerogoti oleh para koruptor. Juga yang ini bikin senyum-senyum sendiri. Maaf perjalanan Anda terganggu, sedang ada perbaikan reformasi.
Ejekan kepada anggota DPR diungkapkan lewat ungkapan begini. Entah apa yang merasukimu DPR, kau mengkhianatiku. Poster yang lain berbunyi Asline mager pol, tapi piye meneh? DPR-e pekok. Yang ini bunyinya agak serem. Hatiku kosong kaya otak DPR. Besok, saya yang jadi DPR biar yang korupsi dihukum mati. Atau ini jika baca ini kira-kira tersindir tidak ya. DPR Ngelucu, Presiden Momong Cucu.
Poster lainnya bunyi seperti ini. Waktu kecil pulang malem diculik kalongwewe. Udah gede pulang malem diculik aparat.
Skincareku mahal dipake panas-panasan. Tapi gapapa lebih mahal NKRI soalnya.
Bapak-ibu, minum enggak, dugem enggak, kok RUU-nya ngawur?
Bapak-ibu, dapat RUU-nya di grup Whatsapp ya?
Tuntaskan reformasi, tuntaskan skripsi.
Rakyat diperas, koruptor dilepas
DPR udah paling bener tidur, malah disuruh kerja
Asap ini menghalangi ketampananku.(*)
Editor Sugeng Purwanto