PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Prof Achmad Jainuri menyumbang tiga buah gazebo untuk Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, Pamangong, Sumbawa, Rabu (25/9-19).
Penyerahan papan nama gazebo berlangsung dalam Apel Kepanduan HW dengan Inspektur Upacara Prof Din Syamsuddin, Pengasuh PMI Dea Malela. Semua peserta tampak berseragam Pandu HW, perpaduan warna coklat dan biru.
Ketika menyerahkan papan nama gazebo atas nama dirinya, dua santri maju menerimanya. Mewakili putri adalah Nuha Hassanee, santriwati asal Thailand dan mewakili putra santri asal Sidoarjo, Gorgeous Yusufi Putra Subchi. George, sapaannya, adalah cucu Ahmad Jainuri yang baru tiga bulan di d PMI Dea Malela.
Jainuri menyerahkan papan nama sambil berbicara dalam bahasa Inggris, disambut ucapan terima kasih dengan bahasa Inggris oleh Nuha dan George dalam bahasa Arab.
Yang menarik, sang kakek tidak mengetahui sebelumnya bahwa yang ada di hadapannya adalam sang cucu. Baru setelah ia berbicara dengan bahasa Arab Jainuri berteriak pelan, “George?”
“Saya terkejut, karena wakil santriwan yang menerima adalah cucu saya sendiri. Saya baru sadar saat menyerahkan papan nama gazebo itu ke George. Pak Din ternyata merahasiakan ini kepada saya,” ungkap Jainuri pada PWMU.CO, Kamis (26/9/19) sore. Ekspresi kekagetan ini, sambungnya, ternyata sedikit berpengaruh pada penampilan George.
“Kekagetan saya yang kedua, adalah dia berani mengucapkan dalam bahasa Arab, yang tiga bulan lalu tidak pernah saya dengar ia mengucakpan kata-kata Arab,” kata Jainuri bangga.
Menurut Din, tiga gazebo sumbangan Jainuri itu sangat bermanfaat bagi para santri. “Juga menambah keindahan Kampus PMI Dea Malela yang berlokasi di perbukitan,” ucap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2005-2015 itu.
PMI Dea Malela yang di dalamnya ada SMP dan SMA dan baru berusia tiga tahun mempunyai 320 santri dari berbagai daerah termasuk Jawa Timur. “Selain 50 santri dari luar neger yaitu Timor Leste, Kamboja, Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Rusia,” papar Din.
Din menelaskan, walaupun tidak secara resmi berada di bawah naungan Muhammadiyah, PMI Dea Malela menjadikan Tapak Suci dan Kepanduan Hizbul Wathan sebagai kokurikuler yang wajib diikuti oleh setiap santri. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.