PWMU.CO – Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dra Arbaiyah Yusuf MA menutup kegiatan International Training on Education, di Hotel Kampi Surabaya, Jumat (27/9/19).
Pada kegiatan yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Irsyad Trust Limited dan Temasek Foundation International Singapore, Arbaiyah berpesan kepada 78 peserta agar bersiap diri untuk berbagi ilmu dengan guru-guru lain di seluruh Jawa Timur.
“Semua peserta ini harus bersiap menjadi good trainer, good coach, dan good teacher. Mari kita kembangkan, perdalam, dan sebarkan kepada sesama guru di lingkungan diri atau sekolah lain,” ajaknya.
Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini menyampaikan lima modal menjadi seorang trainer yaitu kejujuran, memiliki rasa cinta pada anak dan ilmu pengetahuan, bersungguh-sungguh, happiness (berbahagia), serta memiliki kesehatan prima.
Dari Kegiatan International Training on Education ini, kata Arbaiyah, Muhammadiyah Jawa Timur memiliki lebih dari 100 orang trainer yang terbagi dalam lima kelompok besar. Yaitu Leadership Trainer, Apply Conversation English (ACE) Trainer, Intructional Mastery (IM) Trainer, ICT Trainer, dan Arabic Teacher Trainer. “Inilah nanti yang akan berperan sebagai fasilitator atau co-fasilitator dari proses imbasing hasil training kepada guru-guru Muhamamdiyah di Jawa Timur,” tuturnya.
Wanita asal Ponorogo ini juga berpesan kepada semua trainer agar menggunakan buku yang telah diterbitkan oleh Majelis Dikdasmen PWM Jatim. Khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Arab. “Muhammadiyah sudah memiliki buku pegangan utama yakni Al-Asr yang menjadi branding-nya,” ujarnya.
Pada akhir sambutan closing ceremony, Arbaiyah menyatakan akan meluncurkan amal usaha Muhammadiyah (AUM) baru bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia yaitu Muhammadiyah Trainer Association.
AUM inilah, menurutnya, yang diharapkan menjadi wadah aktualisasi guru hebat Muhammadiyah dalam berbagi pengalaman terbaiknya. Juga sebagai pusat pengembangan program peningkatan kualitas pembelajaran guru Muhammadiyah.
“AUM ini akan diletakkan di titik-titik daerah tertentu dan segera akan didiskusikan dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah agar segera bisa terealisasi,” harapnya. (*)
Kontributor Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.