PWMU.CO – Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GI-BEI) Umsida mengadakan sosialisasi dan workshop Pasar Modal bertempat di aula KH Mas Mansyur, Selasa (24/9/2019).
Tujuan kegiatan ini memberikan pembelajaran dan pengenalan bagi mahasiswa semester 3 yang belum mengenal Pasar Modal.
”Kegiatan ini sebagai edukasi, mengajak mahasiswa untuk menabung saham, membuka rekening efek,” ujar Ketua Pelaksana Muhammad Yani SE MM.
Sementara Dekan FBHIS Wisnu Panggah Setiyono SE MSi PhD dalam sambutannya berharap para mahasiswa bisa belajar investasi di Bursa Efek.
”Untuk belajar menghitung, mengambil keputusan, laporan sebagai bentuk bagaimana kinerja saham yang kalian investasikan,” kata alumnus Victoria University itu menambahkan.
Pemateri pertama dari BEI Jatim Dyan Fajar Mahardika. Dia menuturkan, tentukan tujuan investasi. Tujuan utama untuk mengalahkan inflasi. ”Kalau tujuan pribadi memang banyak, bisa untuk modal nikah,” selorohnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Dyan, inflasi di Indonesia rata-rata 5 persen. ”Bunga tabungan lebih kecil dari inflasi. Pasar Modal Indonesia masih tergantung dengan investor asing,” ujarnya.
Edi Murdiono SE pemateri dari IPOT (PT Indo Premier Sekuritas) memberi tips cara berinvestasi di era milenial. IPOT adalah perusahaan penyedia perdagangan efek (reksadana, obligasi, saham) terintegrasi pertama di Pasar Modal Indonesia berdasarkan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut dia, saham sebagai salah satu cara menabung uang. ”Kaum milenial ketika menikah memberi mas kawin berupa saham akan lebih menarik,” tandas Edy, sapaan akrabnya.
Workshop ini dihadiri dosen, mahasiswa, tamu undangan, dan peserta yang berjumlah 303 dari Prodi Manajemen FBHIS UMSIDA. Di sesi akhir workshop peserta dipandu IPOT untuk membuka rekening efek secara online. (*)
Penulis Yani, Inka Editor Sugeng Purwanto