PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur mengadakan pelatihan Emo-Demo dan MPASI (memberikan makanan pendamping ASI) bagi kader NA se-Jawa Timur, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Ahad (28-29/9).
Emo-demo ialah akronim dari Emotional Demonstration, sebuah metode demonstrasi dengan tujuan akhir perubahan perilaku, terutama pada ibu. Metode ini dikembangkan oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) bersama dengan Kementerian Kesehatan RI.
Hadir sebagai fasilitator dalam pelatihan ini ialah tim dari GAIN Jawa Timur. Sebanyak 12 modul yang dikelompokkan dalam empat tema diberikan pada peserta. Di antaranya tema ASI Saja Cukup, Persiapan Bepergian untuk Ibu Balita, Cemilan Sehat, dan Porsi Makan Seimbang.
Metode pelatihan dilakukan dengan membagi peserta dalam dua kelas. Masing-masing kelas mendapatkan 12 materi modul berupa demonstrasi oleh fasilitator GAIN selama dua hari.
Pada Sabtu (28/9), enam materi modul diberikan. Pada hari itu juga peserta masing-masing kelas yang dibagi dalam dua kelompok kecil, melakukan praktik demonstrasi tentang masing-masing tema.
Metode Emo-Demo mengusung konsep demonstrasi menggunakan visualisasi dan praktik alat peraga. “Kalau kita mau meminta ibu-ibu di Posyandu untuk memberi ASI eksklusif pada anaknya, kita peragakan langsung. Melalui alat-alat peraga, ibu akan langsung paham kenapa ASI eksklusif itu praktis dan hemat waktu,” papar Wiwik Sulistyorini, Trainning Coordinator GAIN Surabaya, yang juga salah satu fasilitator.
Perubahan perilaku tidak bisa dilakukan hanya dengan pemberian materi melalui ceramah atau penyuluhan. “Mereka akan dapat pengetahuan, tapi belum tentu mengubah perilaku mereka,” terang Wiwik.
Untuk itu, mengacu pada teori perubahan perilaku dalam ilmu psikologi, Emo-Demo dilakukan dengan singkat, padat, dan efektif untuk mengubah perilaku ibu melalui alat peraga.
Ketua PWNA Jawa Timur Aini Sukriah MPdI mengatakan pelatihan bagi kader NA se-Jatim ini akan diteruskan hingga ke tiap cabang. “Ini adalah bagian dari usaha kita untuk mengikuti jejak nabi,” katanya.
Pasalnya, Emo-Demo mengupas tentang perilaku hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi bagi ibu hami, pemberian ASI eksklusif pada bayi, hingga pembagian porsi makan seimbang.
“Perintah memberikan ASI disebutkan dalam Alquran. Begitu juga anjuran Nabi SAW untuk makan makanan yang baik dan meninggalkan makanan yang tidak baik meski enak,” imbuh Aini.
Hingga penutupan kegiatan pada Ahad (29/9), kader NA yang juga fasilitator program Pashmina ini sudah mampu melakukan praktik Emo-Demo.
Sebagai tindak lanjut, NA di tiap daerah diwajibkan memiliki warga binaan melalui posyandu atau forum ibu balita yang lain. “Dua belas modul ini diharapkan bisa dipraktikkan pada ibu-ibu balita, baik di posyandu, kelompok pengajian, atau forum lain,” ujar Hanif Mualifah, Koordinator Program Pashmina Jawa Timur.
Hal ini, sambungnya, lantaran materi dalam Emo-Demo berkaitan erat dengan program Pashmina yang telah berjalan di Jawa Timur. (*)
Kontributor Isnatul Chasanah. Editor Mohammad Nurfatoni.