PWMU.CO-MTs Muhammadiyah 3 (Muga) Sumberrejo Bojonegoro melakukan studi banding ke SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jombang, Ahad (29/9/2019).
Rombongan guru dipimpin Kepala MTs Muga Ahmad Malik SPd disambut Drs Muhammad Irham, kepala sekolah di aula. Irham lantas menceritakan, menceritakan sekolah ini awalnya mati. Kemudian berkembang sampai saat ini baik di dunia maya maupun dunia realita karena pengelolaan manajemen yang baik.
Ketika diprogram menjadi boarding school, siswa yang masuk angkatan pertama cuma 8 anak. Untuk membuktikan kesungguhannya mengelola sekolah ini, dia sampai harus memboyong anak dan istrinya bermukim di sekolah. Kini muridnya sebanyak 320 anak.
“Kurikulum SMP MBS Jombang terintegrasi Diniyah dengan umum. Kegiatan Belajar Mengajar dimulai pukul 07.00-14.30. Sebelumnya ada shalat Duha berjamaah,” tuturnya.
Kegiatan selanjutnya, usai Ashar ada kultum dengan sistem undian untuk siswanya. Dilanjut kegiatan ekstra sampai pukul 17.00. Seusai Maghrib ada muraja’ah, dilanjut habis Isya sampai pukul 21.00. Lalu istirahat sampai pukul 03.00. Bangun untuk shalat Tahajud dan Subuh.
Dia menjelaskan, promosi sekolah menggunakan medsos dan brosur dari potret pembiasaan siswa, KBM dan prestasi. Setiap tahun SMP MBS Jombang melakukan promosi di MI/SD di kota-kota besar Jawa Timur.
“Untuk menggaet calon siswa, SMP MBS Jombang menampilkan bagaimana cara mendidik anak, yang penting program berjalan dan yang menilai siswa, orangtua dan masyarakat. Jumlah 320 siswa dari Jawa dan luar Jawa. Itu lewat seleksi. Banyak yang tidak diterima. Rencana tahun depan akan dibangun SMA MBS Jombang,” katanya.
Dijelaskan, sekolah juga ada program layanan dakwah. Siswa dikirim ke masjid-masjid PCM dan PRM untuk memimpin shalat jamaah dan khotib Jumat atau mengisi pengajian. Bahkan ada yang permintaan untuk imam dan khotib shalat Idul Fitri dan Idul Adha .
Sekolah ini mempunyai usaha depo air minum yang dikelola sebagai bagian pemasukan keuangan. ”Warga Muhammmadiyah dan Aisyiyah Jombang sering membantu dengan harta dan benda membantu mengembangkan sekolah ini,” kata Irham yang pegawai negeri tetapi memilih ditugaskan di sini.
Kepala MTs Muga Ahmad Malik mengatakan, kunjungan ini belajar membangun brand madrasah menjadi lebih baik. “Tahun ini kami membuka program tahfidh alquran, sebagai salah satu unggulan,” katanya.
Sesi tanya jawab, Siti Mualimah SPd, wakasek kurikulum MTs Muga bertanya, penerapan kurikulum Diniyah dengan mapel umum dikaitkan juga dengan tahfidh Alquran.
Ustadz Nukman, wakasek kurikulum SMP MBS Jombang mengatakan, materi Diniyah dengan formal dijadikan satu terintegrasi. Materi yang bobotnya berat ditaruh di jam awal, sedangkan yang ringan di jam akhir. (*)
Penulis M Shofi Editor Sugeng Purwanto