PWMU.CO – Semangat darah muda menjadi bekal Klinik Muhamamdiyah Lamongan dalam menjalani survei Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Kamis-Sabtu (26-28/9/19).
Baru kali ini, setelah 94 kali mengikuti survei, ada semangat dan optimisme yang begitu besar dari seluruh komponen klinik untuk mendapatkan hasil paripurna.
Kepada PWMU.CO dr Muhammad Syamsu Dluha mengatakan, keinginan dan semangat yang tinggi ini mereka ungkapkan lewat yel-yel dan Mars Klinik Muhammadiyah Lamongan yang dilantunkan saat pembukaan acara, Kamis (26/9/19).
Dluha menjelaskan, karyawan Klinik Muhammadiyah Lamongan saat ini adalah anak-anak muda berusia di bawah 30 tahun. “Mereka punya semangat tinggi untuk terus berubah menjadi lebih baik dengan upaya peningkatan mutu klinik dan peningkatan keselamatan pasien,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medik dr Fitri Hariani mengungkapkan, akreditasi ini merupakan hal baru dan tantangan tersendiri baginya, “Waktu pertama kali tahu, jujur saya bingung, Apa sih akreditasi itu, apalagi buat temen-teman di sini yang kebanyakan masih baru lulus dari sekolah,” jelasnya.
Dia menambahkan, “Tahunya kita dulu ya berangkat kerja kemudian pulang. Tapi dengan dorongan dari dr Susi Budi Lestari (kepala klinik) dan dengan diikutsertakan saya dalam pelatihan-pelatihan dan workshop tentang akreditasi, semakin ke sini semakin paham.”
Fitri menceritakan Kinik Muhammadiyah Lamongan yang juga dikenal dengan Balai Kesehatan Islam (BAKIS) ini merupakan cikal bakal Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. “Sebelum akhirnya berdiri megah di jalan poros Pantura,” terangnya.
Dia mengungkapkan, sumber daya insani di klinik yang terdiri dari anak-anak muda dengan rentang usia 18-30 tahun menjadi kekuatan tersendiri. “Semangat dan jiwa muda dari karyawan ini berhasil dioptimalkan dalam survei akreditasi yang sudah terlaksana pekan lalu,” ujarnya. (*)
Kontributor Slamet Hariadi Editor Mohammad Nurfatoni.