PWMU.CO-Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Papua dan Pusat ikut terjun menangani pengungsi Wamena di Jayapura pasca kerusuhan 29 September 2019 lalu.
Pengungsi di Jayapura ditampung di beberapa lokasi sebelum mereka kembali pulang kampung ke daerah asal. Kebanyakan mereka berasal dari Sumatra, Sulawesi, dan Jawa.
Koordinator Pos MDMC di Jayapura Suparman menjelaskan, timnya sejak awal kejadian telah memberikan bantuan kepada para pengungsi Wamena.
“Muhammadiyah Jayapura telah menyalurkan bantuan kepada pengungsi melalui pengelola tempat pengungsian seperti di Aula Lanud dan Aula Batalyon 751/Raider. Kami juga memberikan santunan kepada para korban terluka yang saat ini masih di rawat di RSUD Dok II Kota Jayapura,” kata Suparman dihubungi Sabtu (5/10/2019).
Dia menjelaskan, MDMC juga memberikan bantuan buah-buahan kepada para pengungsi. ”Kami memberikan bantuan buah-buahan secara rutin untuk menjaga asupan gizi yang berimbang. Apalagi sudah ada keluhan di antara mereka yang kesulitan buang air besar,” kata kepala SD Muhamamdiyah Jayapura ini.
Menurut dia, stamina pengungsi harus terjaga sebab mereka meneruskan perjalanan jauh kembali ke daerah asal. Untuk itu perlu makanan yang cukup gizi dan jumlahnya.
Dijelaskan, di lokasi pengungsian telah disediakan tenaga medis dokter maupun perawat yang setiap saat dapat memberikan bantuan medis. Sebagian keluhan pengungsi seperti pusing-pusing dan batuk. Terutama dialami oleh orang dewasa dan lansia.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jayapura H. Tri Mulyadi mengatakan, bantuan kepada pengungsi juga memperhatikan aspek non fisik terutama kebutuhan psikologis.
”Jumlah bantuan barang semakin banyak dikirim maka kita mulai perhatikan kondisi psikologis yang biasa muncul dalam bencana,” katanya.
Naibul Umam dari MDMC PP Muhammadiyah Yogyakarta yang hadir di lapangan menambahkan, telah melakukan kajian kondisi pengungsi.
”Pilihannya adalah bantuan pemulihan kondisi psikologis pengungsi. Sasaran kami adalah anak-anak. Kami memutuskan memberikan permainan anak anak dan buku buku bacaan seperti majalah dan komik,” tuturnya. (*)
Penulis Naibul Umam Editor Sugeng Purwanto