PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Hj Dalilah Candrawati MAg membuka Seminar Nasional Milad 100 Tahun Aisyiyah Bustanul Athfal yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jatim bersama Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Jatim di Gedung Sarana Olah Raga Tri Dharma PT Petrokimia, Sabtu (5/10/19)
Di depan 2444 peserta Dalilah, sapaan akrapnya, menyampaikan salah satu kegiatan sebelum seminar ini adalah lomba menulis esai Aku Alumni TK Aisyiyah. “Dan bulan depan puncak milad akan diadakan di Kota Pacitan. Sengaja diambil untuk mensyiarkan TK Aisyiyah,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, di Jatim telah berdiri 1558 TK Aisyiyah dan 219 PAUD. “(Prestasi itu) Tidak salah (karena) pada tahun 1917, dua tahun sejak berdiri, Aisyiyah konsentrasi untuk pendidikan anak usia dini,” ujarnya.
Dalillah mengajak para guru Aisyiyah se-Jatim untuk melihat kondisi anak-anak zaman sekarang yang dikenal sebagai generasi milenial. “Mereka, sejak dini, bahkan di bawah usia 7 tahun, sudah mengenal gadged. Ini yang sulit dihindari,” kata dia.
Pertanyaanya, apakah nanti kita bisa menghadapi tantangan milenial yang terus berkembang. “Maka perlu peran guru dan kerja sama orangtua untuk membimbing anak-anak kita,” pesannya.
Menurutnya, ciri-ciri generasi milenial ‘No gadged no life‘. Tiada hari tanpa gadged. Menurut Dalilah, tanpa di sadari dampak gawai salah satunya adalah sinis. Lahir generasi yang tidak mampu bersosialisasi di dunia nyata. “Asyik bermain sendiri tanpa memperhatikan lingkungan di sekitar,” ungkapnya.
Dia berharap, seminar yang bertema “Mengantar Generasi Milenial islam di Era Industri 4.0 dalam Perspektif Islam, Psikologi, dan Kesehatan,” ini akan membawa kemanfaatan dan keberkahan untuk kita, sebagai guru dan orangtua, untuk anak-anak kita. (*)
Kontributor Ian Ianah. Editor Mohammad Nurfatoni.