PWMU.CO – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gresik telah melakukan kunjungan kerja dan studi banding ke FKUB Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, Senin-Rabu (7-9/10/19).
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Gresik Dr H Moch Qosim MSi itu membawa 30 peserta. Selain dari FKUB yang terdiri dari tokoh-tokoh agama dan ormas di Gresik—termasuk Muhammadiyah dan Aisyiyah—juga ada dari FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat), Kesbabgpol, dan Kemenag.
Dalam pertemuan tersebut Qosim menyampaikan pentingnya peranan FKUB dalam menjaga keutuhan NKRI. “Agar antarumat beragama dan suku bisa saling menghormati, menghargai, dan jangan sampai kerusuhan di Wamena yang banyak memakan korban baru-baru ini, terulang kembali,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Dia berharap negara yang berdasarkan Pancasila ini tetap utuh, terjaga ketentramannya, dan damai dalam bingkai NKRI.
Qosim lalu mengungkapkan alasan kenapa Pemkab Gresik tahun ini mengadakan studi banding ke Kabupaten Pesawaran? “Ternyata di kota ini sangat minim konflik,” ujarnya. Ia ingin Kabupaten Gresik—sebagaimana Kabupaten Paswaran—tetap kondusif, tertib, aman, dan damai.
Ketua FKUB Paswaran H Giharto MPdI menyampaikan, warga Pesawaran ini penduduknya didominasi oleh 80 persen orang Jawa. “Pada umumnya kebiasaan orang Jawa itu suka mengalah sehingga jika ada percikan-percikan kecil segera bisa diatasi, dan tidak sampai mencuat ke permukaan umum,” ujar Giarto yang juga sebagai Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pring Sewu Propinsi Lampung.
Giarto juga menjelaskan, kenapa FKUB Pesawaran bisa bekerja dengan baik? Ternyata operasionalnya ditunjang dari dana hibah pemkab. “Jika hanya mengandalkan dana dari Kesbangpol, maka tidak bisa bekerja dengan baik dan maksimal,” ujarnya. (*)
Kontributor Nurfadlilah. Editor Mohammad Nurfatoni.