PWMU.CO-Mustahil kebangkitan ekonomi umat Islam bisa tercapai tanpa usaha dan upaya yang keras. Salah satunya dengan mencetak entrepreneur yang tidak lagi skala gurem, mini atau mikro tetapi lebih naik kelas lagi.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Lazismu Jatim Aditio Yudono SE saat menjadi pemateri pada Sosialisasi dan Koordinasi Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PWM Jatim di Hall Mas Mansur Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Ahad (13/10/19).
Dengan pemikiran itu, kata Aditio, Lazismu Jatim menggagas diselenggarakannya Sekolah Bisnis Lazismu (SBL). “Alhamdulillah untuk ke sekian kalinya Lazismu bisa bersinergi dengan MPS dan Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) serta Panti Asuhan Aisyiyah (PAA) se-Jatim untuk menyukseskan program ini,” ujarnya.
Menurut Adit, sapaan akrabnya, dengan didukung mentor dan instruktrur yang kredibel di bidangnya, SBL diharapkan bisa mewujudkan entrepreneur muda muslim yang tangguh.
“Tidak hanya sekadar berdagang atau menjual produk tetapi lebih dari itu. Ada dasar hukumnya, legalitasnya, perencanaan dan yang lainnya,” ungkapnya.
Dia berharap anak-anak panti asuhan bisa diikutsertakan. “Dalam waktu dekat akan dilaksanakan seminar bisnis untuk anak muda. Mohon panti mengirim utusan terutama lulusan SMA yang punya jiwa wirausaha,” jelasnya.
Setelah seminar bisnis maka dilakukan seleksi. “Dipilih 25 orang untuk benar-benar ditempa, dididik dan dibina untuk menjadi etrepreneur muda yang tangguh,” tegasnya.
Pendidikan di SBL dilaksanakan selama tiga bulan. Jangan dibayangkan masuk setiap hari. Mentoring dua pekan sekali di kelas online. “Sifatnya mobile jadi bisa berubah-ubah lokasinya. Bisa juga kelasnya di pabrik atau industri yang bekerja sama dengan Lazismu. Jadi sekalian magang,” paparnya.
Untuk keperluan seminar bisnis dan SBL, dia berharap PAM dan PAA se-Jatim segera mengirim nama-nama pesertanya. “Bisa lebih dari satu orang setiap panti asuhan. Terpenting anaknya mempunyai semangat untuk berwirausaha,” pesannya. (*)
Kontributor Sugiran Editor Sugeng Purwanto